Ridwan Kamil Maklumi Penertiban Acara di Megamendung Secara Persuasif
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, dua pilihan terakhir pejabat Jawa Barat hadapi kerumunan yang dihadiri Rizieq Syihab di Megamendung, Bogor, persuasif atau represif. Dari dua pilihan, persuasif diambil lantaran membludaknya masa saat itu.
"Dalam kondisi lapangan yang masa sudah masif, pelaksana di lapangan punya dua pilihan, melakukan persuasif humanis atau represif. Maka pilihan dari Pak Kapolda Jabar saat itu memutuskan pendekatan humanis non represif, walaupun akhirnya, pilihan-pilihan itu memberi konsekuensi pada institusi kepolisian yang saya sangat hormati terkait hal itu," katanya seusai memberikan klarifikasi di Mabes Polri, Jumat (20/11).
Dia mengatakan, dirinya memahami alasan pejabat terkait mengambil langkah persuasif agar tidak menimbulkan gesekan terhadap ribuan masa. Emil mengaku tidak ingin penertiban kerumunan di Megamendung berakhir seperti demonstrasi Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kadang-kadang treatmentnya tidak selalu direpresifkan, contohnya seperti demo Omnibuslaw. Kalau pakai kategori pelanggaran prokes, demo-demo itu sangat melanggar protokol kesehatan," tuturnya.
Sementara itu, atas kejadian Megamendung, Emil menjatuhkan sanksi terhadap Bupati Bogor. Namun ia menegaskan sanksi tersebut bukan sebagai sikap cuci tangan sebagai pemimpin Jawa Barat.
"Saya tidak bermaksud untuk mencari kambing hitam, makanya saya awali apapun yang terjadi tetap tanggung jawab saya sebagai pemimpin wilayah," tegasnya.
Dia menjelaskan, Jawa Barat merupakan daerah otonom. Sehingga, tidak semua masalah ditangani langsung oleh Gubernur. Ia menyebut, ada 6 poin yang bukan menjadi ranah Gubernur, yakni keamanan, pertahanan, yustisi, kegiatan keagamaan, kunjungan luar negeri, dan fiskal.
Dari keenam poin tersebut, Emil mengatakan, adalah tanggung jawab masing-masing kepala daerah seperti Bupati atau Wali Kota. Untuk itu, kepada penyelidik Emil menjelaskan porsi hukum dan kewenangan kepala daerah di Jawa Barat dalam insiden keramaian di Megamendung.
"Kalau dari sisi teknis, kalau mau bicara hukum kita harus proporsional dan kami akan terus tegas yang dilakukan banyak pihak juga sekarang kami dukung. sudah ada 600 ribu kasus yang kita tangani dalam penegakan protokol kesehatan ini," tandasnya.
Emil pun kembali mengingatkan pihaknya akan memberikan sanksi kepada Pemda Kabupaten Bogor.
"Dan Kabupaten Bogor juga saya minta beri sanksi tegas kepada panitia karena sudah berikan dampak besar," terangnya.
Pasca kerumunan massa itu, kata Emil, pihaknya juga melakukan tracing pada 400 warga yg berkumpul di Megamendung dan dilakukan tes swab dan hasilnya lima orang positif.
"Jadi kesimpulannya, kerumunan itu membahayakan dan buktinya 5 positif. Itu kira-kira kronologinya," jelas Emil.
Dia pastikan, pemerintah di daerah selalu berusaha menindak tegas setiap melihat potensi penyebaran virus Covid-19. Tetapi apa di kata, kondisi di lapangan tak selalu sama.
Untuk itu, Emil sangat memohon kerja sama semua pihak baik pemimpin di level komunitas, partai, wilayah untuk ikut memberikan imbauan betapa bahaya Covid-19. Bukan yang bersikap provokatif.
Dia juga mengingatkan kembali pada masyarakat, silakan beraktivitas tetapi ikuti aturan terkait pola hidup kebiasaan baru.
"Boleh mengadakan kegiatan tapi jangan pakai pola yang lama. Berkerumun, beribu-ribu yang akibatnya tadi kena covid," tutup Emil.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ridwan Kamil Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
"Berdasarkan angka-angka masih meyakini bisa sekali putaran. Jadi tidak terlalu mempermasalahkan," kata Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaMembaca Ekspresi Cak Imin saat Debat Pilpres 2024: Mampu Kelola Emosi dengan Baik
Cak Imin kerap kali melontarkan strategi pernyataan dan pertanyaan "serangan" kepada lawannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaDimentori Anies, Cak Imin Siapkan Diri dengan Singkatan-Singkatan jelang Debat Lawan Gibran & Mahfud
Cak Imin siap menghadapi debat Cawapres karena dimentori Anies
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Sempat Tertahan Tak Bisa Masuk Lokasi Debat: Kurang Ganteng
Kang Emil kembali berkelakar dirinya harus segera bisa masuk ke dalam arena debat lantaran harus menjadi pembisik Prabowo.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Soal Pilgub: Hati Berat ke Jabar tapi Tidak Menutup Kemungkinan Jakarta
Ridwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca Selengkapnya