Petugas sukses gagalkan penyelundupan tikus beku di Pelabuhan Gorontalo
Merdeka.com - Penyelundupan ribuan tikus beku melalui Pelabuhan Gorontalo pada Kamis (22/3), berhasil digagalkan. Petugas yang merupkan gabungan dari anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Gorontalo, TNI, dan Dishub menggagalkan aksi penyelundupan tersebut.
Pagi itu sekitar pukul 06.00 Wita, petugas pelabuhan seperti biasa memeriksa kendaraan yang hendak turun dari atas kapal laut KMP Moinit. Salah satu di antaranya adalah mobil pikap bernopol DM 8069 AE. Awalnya petugas mengira, 14 boks yang diangkut berisi ikan. Ternyata, isinya tak sesuai perkiraan. Sopir mobil pikap, Roni lalu diminta menunjukkan dokumen resmi dari paket tikus beku itu. Namun, ia tak mampu memperlihatkannya. Ia juga mengaku sekitar 1.200 ekor tikus beku itu berasal dari Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah.
Roni, warga Kelurahan Limba, Kota Gorontalo itu membawa boks berisi tikus bersama ikan dan rencananya akan dijual di pasar di Tomohon, Sulawesi utara. Menurut dia, hewan pengerat itu adalah pesanan salah satu penjual di sana.
"Saya hanya diperintahkan untuk mengantar tikus-tikus tersebut kepada salah satu warga di Manado atas nama Sandra, dan rencananya akan dijual di Pasar Tomohon," ujarnya.
Selanjutnya, pengangkut tikus beserta barang bukti dan kendaraan tersebut diserahkan ke Polsek KPG, Kota Gorontalo untuk diselidiki lebih lanjut. Kapolsek KPG Iptu Imbran Panigoro mengatakan sudah memastikan bahwa tikus beku itu bukan untuk masyarakat Gorontalo.
"Namun saat ini, kami sudah menyerahkan ke Balai Karantina Hewan karena merekalah yang menentukan apakah ini legal atau tidak," ungkapnya.
Sementara itu, Plh. Kepala Balain Karantina Hewan Wilin Draina saat ditemui mengatakan, barang kiriman itu masih ditahan untuk diproses lebih lanjut. "Barang yang kami sudah tahan tidak dapat di tebus kecuali sudah melengkapi dokumen dari daerah asal itu kami bisa keluarkan," ucapnya.
Mari kita berharap agar tikus-tikus ini tidak dipergunakan untuk salah satu bahan makanan. Karena walau bagaimana pun, makanan berbahan tikus adalah sesuatu hal yang menjijikkan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaLapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaGondrong Berkumis dan Jenggot Tebal, Wajah Sangar Bripka Polisi ini Berubah Usai Pangkas Rambut
Terbiasa gondrong, begini penampilan reserse setelah potong rambut untuk tugas baru. Bikin pangling.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya