Perbaiki Fungsi Hutan, Ribuan Pohon Ditanam di Kawasan Pegunungan Ijen
Merdeka.com - Ribuan bibit pohon dari berbagai jenis, ditanam di kawasan hutan yang ada di Desa Jampit, Kecamatan Ijen. Penanaman itu sebagai upaya mengembalikan fungsi hutan di area hutan milik Perum Perhutani.
"Ada sekitar 9.000 bibit pohon yang kita tanam di lahan seluas 20 hektar. Ini merupakan reboisasi tahap kedua, setelah tahap pertama kita lakukan pada Maret 2020 lalu," ujar AKBP Erick Frendriz saat dihubungi usai penanaman pada Minggu (15/11).
Ribuan bibit pohon yang ditanam tersebut meliputi 3.335 bibit pohon Mahoni, 2.773 bibit pohon Sengon Buto, dan 1.663 bibit pohon pinus. Juga terdapat bibit pohon Alpukat, 2000 bibit pohon Kaliandra dan 572 bibit pohon Makademia. Pohon-pohon tersebut dapat diambil manfaatnya termasuk buah.
Melalui penanaman ini, polisi berharap ada perubahan pola pikir masyarakat di sekitar kawasan hutan untuk turut menjaga kelestarian alam. Sebab di lokasi inilah, tahun lalu banjir bandang hebat terjadi di Bondowoso.
"Kami ingin ada perubahan pola pikir masyarakat dengan turut andil menjaga kelestarian alam. Karena kalau rusak, dampaknya bisa ke manusia juga," papar Erick.
Sebelumnya, pada 29 Januari 2020, banjir bandang melanda Desa Sempol, Kecamatan Ijen dan merendam ratusan rumah. Banjir bandang tersebut menjadi yang terburuk selama beberapa tahun terakhir di Bondowoso. Tak kurang, Gubernur Jawa Timur, Khofifah saat itu turut mengunjungi lokasi dan menetapkan masa tanggap darurat selama beberapa hari.
Saat itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat, banjir berdampak pada 4.024 jiwa di dua desa, dengan perkiraan kerugian mencapai sekitar Rp1,8 Miliar. Kerugian sebagian besar berupa hewan ternak warga yang mati. Peternakan menjadi salah satu mata pencaharian sebagian di daerah tersebut. Banjir bandang terjadi akibat derasnya hujan di puncak gunung tidak mampu ditahan oleh hutan yang gundul.
Beberapa minggu setelah banjir, penyidikan polisi menetapkan kepala desa Jampit di kecamatan yang sama, sebagai tersangka. Kades tersebut diseret ke proses pidana karena ulahnya dianggap sebagai penyebab terjadinya banjir bandang yang menimpa desa tetangga. Sebab, sang kades menebang pohon di areal hutan yang ada di kaki gunung, untuk ditanami kubis dan kentang. Penanaman sayuran itu dilakukan sang kades secara ilegal.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPerjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaBNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca Selengkapnya