Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang pakaian bekas di Senen mengaku cuma kaki tangan importir

Pedagang pakaian bekas di Senen mengaku cuma kaki tangan importir Pedagang Pasar Senen. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Para pedagang pakaian bekas di Pasar Senen Blok I dan II saat ini sedang gelisah. Penyebabnya adalah rencana Kementerian Perdagangan yang akan mengeluarkan larangan menjual pakaian bekas hasil impor.

Para pedagang di Pasar Senen mengaku bahwa mereka hanya kaki tangan para importir. Mereka hanya orang yang dimodali para importir untuk menjualkan baju-baju bekas tersebut. Mereka tak tahu soal keluar masuknya barang ini dari pelabuhan.

Salah seseorang pedagang, Ucok (bukan nama asli) memaparkan, dirinya dimodali Rp 700 ribu untuk menyewa kios di Pasar Senen Blok II lantai 3.

"Semua ini dimodalin, ada bosnya, jadi kita dikirimin puluhan bal (karung berisi pakaian bekas) berbagai macam kaos dan di kasih jangka waktu, habis atau tidak habis nanti setoran kepada bos," ujar Ucok saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (5/4).

Namun Ucok enggan memaparkan lebih lanjut besaran keuntungan yang didapatnya dari hasil penjualan pakaian bekas. "Kalau soal keuntungan, duh gak tentu dah, paling besar Rp 5 jutaan sebulan, iya paling kecil Rp 2 jutaan, pokoknya cukup lah buat biaya hidup keluarga," ungkapnya.

Untuk satu bal pakaian bekas berjenis kaos dan celana dewasa, Ucok mengaku mengaku mendapat harga sekitar Rp 3,2 juta dan Rp 4 juta. "Kalau celana cowok Rp 4 juta per bal, di jual lagi Rp 30-40 ribu harga satuannya. Beda sama celana cewek, kalau celana cewek lebih murah Rp 3,2 per bal dan kalau harga satuannya Rp 20-30 ribu," jelas ucok.

Penelusuran merdeka.com di Priok, harga satu bal pakaian bayi ditawarkan dengan harga Rp 700 ribu sementara pakaian bekas dewasa rata-rata Rp 1,2 juta. Namun tak mudah mengeluarkan barang itu dari pelabuhan, harga pun melambung.

Selain ucok, merdeka.com juga berbincang dengan seorang pedagang pakaian bayi dan jaket dewasa, Ujang (bukan nama asli). Ujang menuturkan, dirinya sudah 10 tahun berjualan pakaian bekas di Pasar Senen.

Ujang mengaku mendapati perubahan minat masyarakat terhadap pakaian bekas. Perubahan juga terjadi dari proses mendapatkan baju-baju bekas tersebut. Ujang mengatakan, semakin sulit mendapatkan baju-baju bekas untuk dijual ke masyarakat lantaran aparat mulai memperketat arus keluar masuk barang impor.

"Saya mah udah lama di sini, dulunya di bawah pinggir jalan, sekarang di sini deh, tapi enakan dulu jualannya rame, sekarang mah sepi, sekarang saya beli pakaian bayi per bal Rp 3,2 juta diantar orang importir dari Pelabuhan Priok. Kalau dulu kan kita ambil sendiri ke sana dan harga juga terjangkau gak sampe segitu, sekarang mah susah, di Pelabuhan dikuasain orang dalam karena statusnya ilegal kali tuh," keluh Ujang.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Ketahui Batasan Bagasi Saat Mudik Naik Kereta Api Agar Tidak Didenda

Ketahui Batasan Bagasi Saat Mudik Naik Kereta Api Agar Tidak Didenda

Apabila masyarakat nekat membawa barang di luar ketentuan maka akan dikenakan denda.

Baca Selengkapnya
30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng

30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng

Berikut pantun teka teki dan jawabannya lucu yang bisa dilontarkan saat kumpul bareng.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua

Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua

Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.

Baca Selengkapnya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Kakek Penjual Tangga Bambu Keliling, Jualan Sudah Satu Bulan Tapi Belum Laku

Kisah Pilu Kakek Penjual Tangga Bambu Keliling, Jualan Sudah Satu Bulan Tapi Belum Laku

Simak kisah pilu seorang kakek penjual tangga bambu keliling yang sudah satu bulan berjualan tak laku.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan

Baca Selengkapnya