PDIP: Halal bi halal lahir dari dialog Bung Karno dan pendiri NU
Merdeka.com - Mungkin belum banyak yang tahu istilah halal bi halal. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, istilah halal bi halal muncul atas dialog konstruktif antara Presiden Soekarno dengan KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang ulama besar Indonesia yang karismatik dan berpandangan modern.
"Istilah halal bi halal atas permintaan Bung Karno kepada KH Abdul Wahab Hasbullah. Ini perspektif sejarah yang harus kita ketahui. Pada masa itu, para elit enggak mau bersatu saling bertengkar dan menyalahkan," kata Hasto saat acara halal bi halal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Kota Batu, Jawa Timur (24/7).
Hasto mengisahkan, pada pertengahan bulan Ramadhan tahun 1948, Presiden Soekarno memanggil KH Wahab Hasbullah, yang merupakan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama ke Istana Negara.
Kedua tokoh besar itu membicarakan situasi pelik dari politik di Indonesia kala itu. Kiai Wahab mengusulkan agar Bung Karno mengadakan acara silaturrahmi antar elit politik, karena hari raya Idul Fitri sudah dekat.
Namun kala itu, Bung Karno menyebutkan silaturrahmi sudah biasa, dan dia ingin istilah yang lain.
"Para elit politik tidak mau bersatu itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa, dan dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturrahmi nanti kita pakai istilah 'halal bi halal'," ucap KH Wahab.
Saran KH Wahab tersebut kemudian diamini oleh Bung Karno, sehingga pada Hari Raya Idul Fitri saat itu Bung Karno mengundang semua tokoh elit politik untuk datang ke istana menghadiri acara silaturrahmi bertajuk halal bi halal.
"Bung Karno paham akan difrensiasi dalam politik itu penting. Sehingga saat itu beliau menginginkan sesuatu istilah yang berbeda," ujar Hasto.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga sempat menyinggung soal seorang pemimpin dalam militer dan politik harus menjadi sosok yang tegas.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan, tidak ada agenda politik dalam acara tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa
Baca Selengkapnya