Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Momen-momen di menit terakhir hilangnya AirAsia QZ8501

Momen-momen di menit terakhir hilangnya AirAsia QZ8501 Pencarian AirAsia di perairan Belitung Timur. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pesawat AirAsia penerbangan QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang di sekitar Selat Karimata. Pesawat ini membawa 155 penumpang serta tujuh orang kru, dan dipiloti Kapten Irianto.

Dari penyelidikan sementara, pesawat diketahui hilang tidak lama setelah meminta izin kepada kontrol lalu lintas udara (ATC) di Bandara Djuanda untuk naik ke 38 ribu kaki dari sebelumnya 36 ribu kaki.

Hanya berselang lima menit, pesawat ini tiba-tiba hilang dan tidak terpantau lagi dari radar, padahal permintaannya baru saja disetujui dua menit setelahnya. Jika mengikuti jadwal sesungguhnya, QZ 8501 seharusnya sudah mendarat pukul 08.15 WIB di Singapura.

Berikut momen-momen di menit terakhir hilangnya AirAsia:

Hindari cuaca buruk

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan, Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Djuanda mengatakan hingga pukul 06.10 WIB, pesawat masih berada di ketinggian 32 ribu kaki, dan melewati jalur M635.Baru kemudian ketika AirAsia melewati wilayah ATC Jakarta, pilot menghubungi otoritas di Soekarno-Hatta pada 06.12 WIB. Ada cuaca buruk sehingga idealnya harus keluar jalur normal."Pesawat kontak ATC dan di radar ada masalah, pada saat kontak pesawat menyatakan menghindari awan dari arah 35, meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki," kata Djoko.Lima menit kemudian, atau tepatnya pada pukul 06.17 WIB pesawat hanya tampak sinyal di antara Tanjung Pandan-Pontianak."Lalu 06.18 WIB hilang dari radar hanya terlihat flight plan saja. Jadi pesawat itu ada rencana terbang ke mana, realisasinya juga ada sampai mana. realisasinya itu yang hilang," ungkap Djoko.Pemerintah memastikan bahwa pesawat AirAsia yang mengudara berada dalam kondisi prima. Hanya saja, Djoko mengakui kondisi cuaca di sekitar lokasi hilangnya pesawat buruk. "Pesawat jelas baik, cuaca jelas sedang tidak baik. Makanya pilot minta left take," tandasnya.Karena hilang kontak, maka tindakan ATC sesuai prosedur menyatakan tahap awal pesawat hilang kontak 07.00 WIB, 50 menit setelah dicari. Hingga saat ini tim SAR dan Basarnas masih terus melakukan pencarian.AirAsia juga mengeluarkan nomor darurat agar keluarga dan kerabat dapat memperoleh informasi tentang hilangnya pesawat tersebut, yaitu 021-29270811.

Ada 7 pesawat di dekat AirAsia QZ 8501

Direktur keselamatan dan standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan ketika pesawat AirAsia QZ 8501 meminta berpindah jalur, kondisi lalu lintas udara sedang padat. Terdapat sekitar tujuh pesawat yang melintas waktu itu."Kondisi jalurnya padat. Ada sekitar tujuh pesawat yang melintas," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Senin (29/12).Namun, jalur penerbangan di ketinggian 32.000 kaki saat itu hanya digunakan oleh pesawat AirAsia QZ 8501 saja. Tak ada pesawat lain yang sejalur dengan pesawat tersebut."Ya cuma QZ 8501 itu, pesawat AirAsia (sendiri). Pesawat AWQ 550 satu jalur dengan UAE 502, dan AWQ 550," terang dia.Berikut nama-nama pesawat yang berada pada satu traffic dengan pesawat Air Asia QZ 8501:GIA 500 itu dari Jakarta-Pontianak ketinggain 35.000 kakiLNI Lion 320 dari Jakarta-Pontianak, level 35.000 kakiLion 626 Jakarta-Balikpapan, level 36.000 kakiUAE 409, Melbourne-Kuala Lumpur, level 36.000 kakiAWQ 502 (AirWagon, sama Airasia), Denpasar-Singapura, 38.000 kakiIndonesia GIA 602 Jakarta-Manado level, 29.000 kakiAirAsia (AWQ) 550, Denpasar-Kuala Lumpur, 34.000 kaki.

Topik pilihan: AirAsia | Maskapai Penerbangan

Ada Garuda di atas QZ 8501

Pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura sampai saat ini belum diketahui kondisi dan posisinya. Dugaan terakhir, bangkai pesawat berada di Selat Karimata.Direktur Utama AirNav Bambang Tjahjono menyatakan bahwa pilot AirAsia tersebut sempat meminta menyimpang dari rute awalnya 32.000 feet. Sedangkan permintaan untuk ketinggian 38.000 feet belum dapat disetujui lantaran kondisi jalur penerbangan cukup padat."Yang lewat daerah situ enam pesawat. Ada Garuda, Lion, Uni Emirat Arab di depannya kan," kata Bambang di kantor otoritas Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin (29/12).Namun, dia menyebutkan pesawat-pesawat tersebut pada ketinggian yang berbeda-beda. Di atas Air Asia QZ 8501 itu terdapat pesawat Garuda pada ketinggian 34.000 feet."Tetapi ini ketinggian berbeda-beda (pesawat-pesawat itu). Di atasnya (AirAsia QZ 8501) ada (pesawat) Garuda," terang dia.

Topik pilihan: AirAsia | Maskapai Penerbangan

Naikkan pesawat demi hemat bahan bakar

Direktur keselamatan dan standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan jika ada masalah cuaca maka pesawat akan meminta bergeser dari jalur. Hal itu dilakukan melalui perizinan terlebih dulu kepada ATC."Deviasi (perpindahan jalur)sepanjang meminta air traffic control, sepanjang jelas. Misal cuaca ketika ada kendala cuaca deviasi ke kanan atau ke kiri 5 sampai 10 mil itu biasa," kata Wisnu di kantor otoritas bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (29/12).Menurutnya permintaan AirAsia QZ 8501 untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki adalah sesuatu yang lumrah. Bahkan, biasanya pesawat guna menghindari awan cumulonimbus lebih tinggi lagi."Request to 38.0000 itu normal. Biasanya (pesawat) minta lebih tinggi mendekati ekonomic level, ketinggian paling ekonomis bahan bakar," terang dia.Masih menurutnya, jika pada ketinggian economic level akan mengakibatkan bahan bakar yang digunakan lebih efisien. Namun, jika terbang pada ketinggian rendah akan membuang banyak bahan bakar."Setiap 1.000 feet economic level maka bahan bakarnya bertambah 2 persen (lebih irit). Semakin rendah dari economic level semakin boros, setiap pesawat wajar," pungkas dia.

Topik pilihan: AirAsia | Maskapai Penerbangan

Hilang kontak setelah permintaan disetujui ATC

Direktur keselamatan dan standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan ada jeda waktu lama antara ATC dengan Pesawat AirAsia QZ 8501 sebelum hilang kontak. Jeda waktu tersebut kurang lebih sekitar lima menit antara pukul 6.12 WIB sampai 6.17 WIB."( Pesawat AirAsia QZ 8501) Jam 06.12 WIB itu meminta naik ketinggian 38.000 tadi di suruh stand by. Pada jam 6.14 WIB dipanggil (diperbolehkan) ke 38.000 tapi tidak dijawab," kata Wisnu di kantor otoritas bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (29/12).Menurutnya walaupun AirAsia QZ 8501 tak ada respons tetapi di dalam radar masih terpantau. Kemudian ada upaya meminta pesawat AirAsia lain untuk menghubunginya dengan seizin ATC."Di radar masih ada lalu minta tolong pesawat AirAsia yang lain (untuk menghubungi tapi tak ada respon juga). Jam 6.17 WIB (statusnya) hilang kontak," terang dia.Lanjut dia, pada saat bersamaan ada tujuh pesawat yang melintas pada jalur penerbangan Air Asia QZ 8501. Tiga di antaranya berada pada jalur yang sama."Pada saat bersamaan ada tujuh pesawat di sekitar (Air Asia QZ 8501). Tiga pesawat satu jalur searah dan 3 pesawat crosing 34.000 feet, 35.000 feet, dan 38.000 feet," pungkas dia.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya

Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya

AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya

Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya

Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.

Baca Selengkapnya
Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya

Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya

Pesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Seorang Ayah Naik Pesawat yang Dipiloti Anaknya Sendiri, Ternyata Ada Kisah Mengharukan di Baliknya

Momen Haru Seorang Ayah Naik Pesawat yang Dipiloti Anaknya Sendiri, Ternyata Ada Kisah Mengharukan di Baliknya

Bikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.

Baca Selengkapnya
Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan

Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan

Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.

Baca Selengkapnya
Jangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat

Jangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat

Bagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.

Baca Selengkapnya