Miris, hidup di tengah Kota Bekasi Mbok Niti makan nasi aking
Merdeka.com - Perkembangan Kota Bekasi, sebagai kota metropolitan cukup pesat. Gedung-gedung pencakar langit mulai bermunculan di Kota Patriot tersebut. Tapi, di antara bangunan yang menjulang tinggi, masih terdapat warga yang hidup amat miskin. Untuk menyambung hidup, bahkan sampai makan nasi sisa atau nasi aking.
Itulah yang dialami oleh, Rosniah. Nenek berusia 90 tahun itu, hidup sebatang kara tanpa mengandalkan bantuan apa pun dari pemerintah. Mbok Niti, sapaan akrabnya, tetap menerima keadaan tanpa ingin menyusahkan orang lain.
"Dari pada ngemis di jalan, yang penting halal," lirih Mbok Niti di rumahnya, sebuah rumah kontrakannya di Perumahan Margahayu Jaya, RT 02 RW 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (9/4).
Mbok Niti tinggal di Bekasi sejak 50 tahun lalu. Tapi, kini perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah tinggal sebatang kara. Enam anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di kampung. Adapun, suaminya sudah meninggal pada tahun 1998 silam.
"Saya enggak mau nyusahin orang," kata mbok Niti.
Sehari-hari, mbok Niti berprofesi sebagai tukang urut. Pendapatannya pun tak pasti. Umumnya, tukang urut di Bekasi sekali ngurut diberi upah minimal Rp 35-40 ribu. Tapi, buat mbok Niti, diberi upah Rp 10 ribu pun sudah bersyukur.
"Yang penting bisa buat makan," kata dia.
Namun, sejak sepekan ini, permintaan mengurut sepi. Karena itu, dia terpaksa memakan nasi aking untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Jika nasi aking yang dimakan masih sisa, sisanya itu dibuat untuk makan esoknya lagi.
"Kadang ada yang suka ngasih makan. Tapi, saya enggak mau minta," katanya.
Meski dalam kondisi begitu, dia pantang menyerah. Apalagi mengharapkan bantuan dari orang lain atau pemerintah. Mbok Niti tak ingin ditengok oleh anak cucunya, yang ada malah dia yang ingin menengok cucunya di kampung.
"Nanti kalau sudah ada rejeki, ingin nengok cucu di kampung," kata Mbok Niti.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaHanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaBak Sedang Piknik, Momen Wanita Temani Kekasihnya Memancing Ini Curi Perhatian Warganet
Terdapat beberapa makanan dan minuman yang terletak di sebelahnya. Jumlah makanan yang dibawanya pun tidak sedikit.
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaMimpi Sunarto Bangun Agrowisata Buah Kelengkeng di Bantul, Ingin Kurangi Pengangguran
Mimpinya mulia, Sunarto ingin kampungnya menjadi Desa BRILian dan angka pengangguran berkurang.
Baca Selengkapnya