Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meresahkan warga, buaya di Sungai Ijo Banyumas akan dievakuasi

Meresahkan warga, buaya di Sungai Ijo Banyumas akan dievakuasi Ilustrasi buaya. ©REUTERS/Sandra Bell/Handout

Merdeka.com - Keberadaan buaya di antara aliran Sungai Ijo dan Sungai Gatel Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh Banyumas Jawa Tengah mulai meresahkan warga. Lantaran itu, petugas akan berusaha mengevakuasi buaya muara tersebut agar menjauhi area permukiman warga.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyumas, Eri Cahyono mengatakan saat ini sudah ada laporan warga yang mengemukakan keresahannya. "Warga ada yang melapor kalau buaya sudah memangsa hewan ternak. Ada dua bebek yang sudah dimakan, dan ini membuat warga resah. Mereka beranggapan, kemungkinan ada lebih banyak lagi buaya yang ke darat," katanya di Banyumas, Jumat (12/2).

Ia mengemukakan, beberapa waktu lalu bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah sudah berkoordinasi untuk penangkapan buaya dan pembuatan tempat penangkaran sementara, setelah buaya-buaya tersebut ditangkap.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BKSDA provinsi, kaitannya dengan penangkaran buaya ini. Jika tertangkap pertama, kita ambil lalu evakuasi dulu," ujarnya.

Ia mengemukakan, selama ini BPBD bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas sudah mendirikan pos pantauan buaya di dekat sungai.

"Pos pengamatan dibuat karena buaya yang munculnya tidak di satu tempat. Sehingga, kita selalu pantau dari alur Sungai Gatel dan Sungai Ijo, apalagi buaya ini sudah sampai di darat," katanya.

Menurutnya, jarak antara permukiman dengan sungai cukup dekat, karena hanya dipisahkan tanggul sungai. Selain itu, warga banyak yang memanfaatkan pinggiran sungai tersebut untuk berkebun.

Sementara itu, hingga beberapa hari terakhir, tim gabungan dari BPBD Banyumas, Tagana, BKSDA Jawa Tengah dan unsur masyarakat mulai melakukan perburuan terhadap beberapa buaya muara di Sungai Ijo dan Sungai Gatel.

Saat ini di lokasi, sudah disiapkan satu kapal untuk melakukan penangkapan. Selain itu, jaring juga sudah disiapkan dan diikat di sisi sungai untuk proses penangkapan buaya.

Sementara itu, Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Seksi Konservasi II Cilacap-Pemalang Rahmat Hidayat mengatakan masih melihat situasi untuk melakukan penangkapan buaya.

"Kalau bisa ditangkap, kita akan lalukan tindakan. Kita juga sudah mengecek lokasi evakuasi sementara. Untuk aksi (penangkapan) sendiri, mulai hari ini (sudah dilaksanakan) sampai tertangkap," katanya.

Menurutnya penangkapan buaya ini dilakukan untuk antisipasi keselamatan warga dan buaya itu sendiri. Lantaran adanya laporan warga yang menyatakan buaya sudah memasuki permukiman warga.

"Kemarin (buaya) sudah memasuki permukiman dan harus secepatnya dilakukan tindakan. Karena itu, kami perlu dukungan dalam konflik satwa ini terutama buaya. Penanganan untuk satwa dalam habitat di air tentunya lebih sulit, apalagi dilihat dari alur sungai mulai dari muara Kalijodo sampai kesini (Sungai Ijo dan Sungai Gatel) banyak alur-alur sungai yang perlu diantisipasi," katanya.

Menurutnya, faktor yang memungkinkan buaya muara tersebut berada di darat disebabkan terbawa arus sungai yang meluap akibat hujan deras. "Apalagi Desa Nusadadi merupakan wilayah langganan banjir di musim hujan, karena kontur tanahnya yang rendah," ujarnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus

Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus

Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian

Berkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Baca Selengkapnya
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara

Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara

Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja

Baca Selengkapnya
Potret Budi Daya Jamur Terbesar di Jatim, Warga Banyuwangi Hasilkan Omzet Ratusan Juta per Bulan

Potret Budi Daya Jamur Terbesar di Jatim, Warga Banyuwangi Hasilkan Omzet Ratusan Juta per Bulan

Ratusan warga terlibat dalam usaha budi daya jamur ini.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya