Masuk tim independen, Buya Syafi'i bersyukur Jokowi sudah siuman
Merdeka.com - Tokoh Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif angkat bicara terkait dengan konflik KPK Polri. Di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dia berorasi meminta perseteruan antara KPK dengan Polri segera dihentikan dan Presiden segera menyatakan sikap tegas.
"Tidak boleh pemberantasan korupsi dihancurkan secara sistematis. Jika terjadi, Indonesia sedang menggali kuburan masa depannya," kata pria yang akrab disapa Buya Syafi'i ini dalam orasi di UMY, Senin (26/1).
Dia pun mengaku bersyukur dengan dibentuknya tim independen oleh Presiden Jokowi untuk menyelesaikan konflik KPK dengan Polri yang diisi oleh orang-orang yang dinilainya sudah tepat. Melihat komposisi tim, dia pun bersedia untuk bergabung.
"Saya bersyukur Jokowi akhirnya siuman, tim tujuh itu ada Oegroseno polisi yang berani, kemarin dia bilang penangkapan Bambang tidak sah, jarang ada polisi semacam itu, juga ada Prof Bambang Umar, Jimly, dan lainnya," ujarnya.
Dengan dibentuknya tim tersebut dia berharap Jokowi bisa mendengarkan suara hati nurani yang benar. "Tadinya saya tidak suka, tapi sekarang sudah benar, mudah-mudahan Presiden benar-benar mendengar hati nuraninya," tandasnya.
Dia menjelaskan seharusnya saat ini dia ada di Jakarta untuk menghadiri pertemuan. Namun karena pemberitahuan yang mendadak dari Sekretaris Kabinet dia tidak bisa hadir di Jakarta.
"Kemarin saya di telepon seskab, undangan jam 18.00 WIB, pertemuan jam 19.00 WIB. Karena saya bukan siluman yang bisa berpindah tempat, jadi saya tidak bisa hadir," jelasnya.
Namun dia menegaskan akan keluar dari tim tersebut jika tim tersebut diarahkan untuk kepentingan seseorang atau partai. "Saya mau membela yang benar asal tidak di krangkeng, kita diarahkan untuk partai. Saya ini orang merdeka," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Timnas AMIN Pertanyakan Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu jelang Pencoblosan: Terkesan Dipaksakan
Timnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaWacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Jangan Teriak-Teriak Curang Tapi Laporkan, Begini Reaksi Timnas AMIN
Tidak tepat rasanya jika temuan-temuan tersebut langsung dibawa dan selesai begitu saja di Bawaslu.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Nilai Mahfud Beri Sinyal Berpamitan ke Jokowi
Mahfud disebut akan menjalankan tanggung jawabnya sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya