Kunjungi Pameran Gelar Karya Santri, Wapres Dukung Ekonomi Pesantren
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Mar'uf Amin menghadiri Pembukaan Santri Digital Fest dan Rapat Kerja Nasional Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (Rakernas IPPNU) di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut, Wapres juga meninjau Pameran Gelar Karya Santri Nusantara.
Pameran terdiri 60 stand dan diikuti oleh 20 Santripreneur dari SMK Mini di bawah naungan pondok pesantren, 20 Pesantrenpreneur dari perwakilan koperasi pesantren, dan 20 Sociopreneur alumni pesantren yang punya usaha.
"Mereka terpilih dari seluruh Jawa Timur yang terbina melalui program One Pesantren One Product (OPOP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim)," kata Jubir Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya, Kamis (23/1).
Dia mengatakan, Wapres mendukung gerakan ekonomi pesantren sebagai bagian penguatan ekonomi kerakyatan guna mengurangi kesenjangan antara pelaku ekonomi lemah dan pelaku ekonomi kuat. Ma'ruf menyebutnya sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia yang berbasis kolaborasi antara pelaku ekonomi kuat dan lemah.
"Program OPOP Jatim ini juga berintikan kolaborasi. Pilarnya adalah sinergi antara koperasi pondok pesantren, forum bisnis, pengusaha alumni pesantren, dan Kadin," ucap dia.
Pengembangan OPOP
Masduki menambahkan, ekosistem pengembangan OPOP menggunakan metode training, mentoring, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi permodalan. OPOP Training Center telah didirikan di Universitas NU Surabaya (UNUSA).
Jaringan program itu terdiri kementerian, BUMN, perusahaan swasta, organisasi internasional, dan lembaga pendidikan.
"Sejumlah pesantren besar yang tergabung dalam program OPOP ini merata di seluruh Jawa Timur. Mulai Pesantren di Lamongan (Sunan Drajat), Tuban (Langitan), Pasuruan (Sidogiri), Mojokerto (Amanatul Ummah), Ponorogo (Gontor), Malang (Al HIkam), Probolinggo (Nurul Jadid), Sumenep (An Nuqoyyah, Al Amin), sampai Banyuwangi (Blok Agung)," tuturnya.
Wapres mendorong gerakan semacam OPOP menjadi gerakan nasional dan dapat bergerak di provinsi-provinsi lain. Selain Jawa Timur, program OPOP juga berkembang dinamis di Jawa Barat sejak 2018. Menurut data Kementerian Agama, jumlah pesantren saat ini sekitar 27.000 dengan 3,6 juta santri.
"Gerakan ekonomi pesantren sudah berlangsung lama. Bila gerakan ini terus digerakkan, didampingi, difasilitasi, dan dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan, maka akan menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang strategis bagi upaya meningkatkan kesejahteraan umum," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran mengajak keluarga pesantren memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin agar Indonesia bisa menuju era emas pada 2045.
Baca Selengkapnyaebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca SelengkapnyaKonser Indonesia Maju ini dihadiri langsung Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil mendatangi Kantor KPU Jawa Tengah (Jateng), Rabu (21/2). Mereka mempertanyakan kejanggalan Sirekap.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu Sri Mulyani di Pasar Klithikan Notoharjo, Surakarta.
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya