Komisioner KPU Sulsel laporkan salah satu media lokal ke polisi
Merdeka.com - Komisioner KPU Sulsel Faisal Amir mendatangi Mapolda Sulsel, Rabu (18/4). Dia melaporkan salah satu media online lokal ke penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), lantaran merasa difitnah melalui salah satu tulisan yang tayang berjudul "Gawat nih anggota KPUD Sulsel ketemu Nurdin Halid Cokko-cokko".
Cokko-cokko bahasa lokal yang artinya diam-diam atau bertemu diam-diam. Berita tersebut berisi tulisan bahwa komisioner KPUD Sulsel berinisial FA diam-diam bertemu dengan Nurdin Halid, salah satu Cagub Sulsel di Jakarta.
Faisal yakin inisial nama dalam pemberitaan tersebut mengarah kepadanya. Hal ini lantaran dalam struktur komisioner KPU Sulsel, hanya dirinya yang berinisial FA.
"Memang di berita itu sebut FA tapi komisioner KPUD Sulsel yang berinisial FA itu hanya saya. Berita itu fitnah, bohong. Disebutkan saya ketemu di Jakarta padahal sudah lama saya tidak ke Jakarta. Berita itu beredar dua hari lalu sementara saya berada di Makassar tanggal 16 dan 17 April ikuti acara KPK," jelas Faisal Amir kepada wartawan usai melapor.
Ditambahkan, dia datang melapor secara pribadi namun sebelumnya telah berkoordinasi dengan rekan-rekan komisioner KPUD Sulsel lainnya. Dia juga mengaku heran dengan berita pemberitaan tersebut. Dan di dalam berita itu juga tidak jelas narasumbernya.
Menurut Faisal Amir, selain melapor ke Polda Sulsel, dia juga akan segera melapor ke Dewan Pers. "Semua sudah dipertimbangkan bahwa ini harus diklarifikasi untuk mengembalikan kepercayaan karena bagi kami trust atau kepercayaan masyarakat kepada kami sebagai penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugas itu penting. Integritas adalah harga mati. Saya berharap, tidak ada lagi berita-berita hoax, fitnah, mari sama-sama jaga Pilkada di Sulsel," tandas Faisal Amir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 24.000.953 lembar suara atau 70,09 persen yang sudah didistribusi ke KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPSU akan dilakukan sebelum hasil rekapitulasi nasional rampung pada 20 Maret 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam proses penyortiran, KPU Sumsel juga menemukan banyak surat rusak dan tak pantas dipakai.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut telah teregister pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. dan sidang perdananya sudah ditetapkan pada 22 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBawaslu RI belum berkoordinasi dengan Polri terkait intimidasi yang terjadi di PSU Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaRektor UP nonaktif datang didampingi penasihat hukumnya Faizal Hafied.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca Selengkapnya