Kepala BNPT Sebut Kemenag Akan Turunkan 260 Ribu Penceramah Lawan Radikalisme
Merdeka.com - Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menegaskan pihaknya terus meminimalisir munculnya paham-paham radikal negatif. Menurutnya, Menteri Agama Fachrul Razi berencana mengeluarkan 260 ribu penceramah untuk menanggulangi paham kekerasan.
BNPT juga sudah melakukan rapat koordinasi penanggulangan terorisme bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mengerti Agama Fachrul Razi dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto beberapa waktu lalu. Suhardi menjelaskan, dalam rapat itu sudah disepakati semua pihak akan bekerja sama menanggulangi terorisme.
"Pak menteri agama mengatakan pada saat bertemu wapres itu kita punya 260 ribu penceramah dan akan kita aktifkan itu," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (21/11).
Dia menjelaskan penceramah itu akan ditempatkan dititik-titik rawan paham radikal. Suhardi berharap cara ini akan berhasil.
"Kita akan tentukan di mana saja titik-titik prioritas, mudah-mudahan ini adalah hal yang sangat baik," ungkapnya.
Gandeng Kementerian
Selain itu, lanjutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan mekanisme pendidikan yang tepat untuk mencegah paham radikal. Terutama saat perkembangan dunia semakin pesat karena internet.
"Satu bagaimana kurikulumnya, bagaimana pendidikan karakternya bisa kita bangun. Mungkin kita potret lagi bahan-bahan ajarannya dan itu akan kita komunikasikan, sehingga masyarakat betul-betul siap menghadapi dinamika perkembangan zaman tanpa harus tertutup," ucapnya.
Sedangkan Kementerian Dalam Negeri, tambah Suhardi, sudah memerintahkan jajarannya hingga tingkat RT dan RW untuk melaporkan jika ada tingkah laku yang tidak lazim pada aparat Kepolisian.
"Itu bagian daripada kita punya imunitas, mengaktifkan lagi agar program BNPT sampai ke semua, kan kita kadang terbatas," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnya