Kasus Covid-19 Masih Meningkat, New Normal Dinilai Tak Bisa Diterapkan Nasional
Merdeka.com - Perwakilan Kelompok Kerja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlina Burhan menjelaskan saat ini tidak bisa menerapkan new normal secara nasional. Hal tersebut kata dia, melihat data kasus Covid-19 hingga 11 Januari 2020 hingga kini masih meningkat.
"Ini update kasus per 11 Januari memang masih meningkat. Kalau kita lihat sepintas, barangkali kita tidak bisa secara negara melakukan new normal tapi bisa per provinsi atau kota, kabupaten," kata Erlina dalam siaran telekonference dengan tema : diskusi Kesiapan Normal Baru: Distorsi Informasi Saat Normalisasi, Jumat (12/6).
Sebab menurut Dokter spesialis paru tersebut new normal harus memiliki persyaratan. Mulai dari memiliki transisi covid-19 yang telah terkontrol hingga mengendalikan kasus imported.
"Jadi di bandara mesti ketat. Terpenting masyarakat sepenuhnya diedukasi serta ikut berperan dan diberdayakan dalam masa transisi ini," ungkap Erlina.
Sebab itu, jika suatu negara bisa memberlakukan new normal yaitu harus berhasil mengendalikan transisi. Erlina menilai jika di Indonesia, hanya beberapa provinsi yang sudah berhasil.
"Untuk Indonesia kita melihatnya mungkin per provinsi atau per kota. lalu 4 hal, sarananya mendukung, usaha kesadaran dan kedisiplinan gaya hidup masyarakat mendukung, pemeriksaan kapasitasnya bisa ditingkatkan, dan sistem kesehatannya juga siap," jelas Erlina.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya