Jubir Penanganan Covid-19: Demi Bisnis, Banyak RS Tolak jadi Rujukan Pasien Corona
Merdeka.com - Viral video seorang perempuan yang mengaku sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona. Menurutnya, pasien PDP seharusnya sudah masuk ruang isolasi, namun pihak rumah sakit malah menyuruhnya langsung rumah sakit rujukan untuk memeriksakan diri.
"Ini aku sudah kategori PDP dan rumah sakit itu nggak tau mau ngapain, dan kita bisa dilepas begitu saja, disarankan untuk ke 4 rumah sakit besar, tanpa pengawasan," kata si perempuan.
Perempuan tersebut merasa heran mengapa penanganan virus corona di Indonesia begitu longgar. Sebab dia bisa saja tak mengikuti saran rumah sakit tersebut dan memilih pulang ke rumah.
Menanggapi hal itu, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan perempuan tersebut berobat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, dan kemudian perempuan ini diyakini terinfeksi virus corona atau covid -19 dengan kata lain berarti perempuan ini menjadi pasien dalam pengawasan atau PDP.
Namun, meski pasien tersebut dinyatakan berstatus PDP, RS tersebut melepas pasien begitu saja dengan mengatakan mereka tidak memiliki fasilitas untuk merawat. Dalam hal ini, menurut Yuri, ada mekanisme yang salah.
"Rumah sakit mengatakan bahwa kami tidak punya fasilitas untuk merawat, oleh karena itu silakan anda menuju ke rumah sakit lain yang bisa merawat, kita kasih pengantar itu mekanismenya seperti itu," ucap Yuri saat diwawancara dan ditayangkan di akun YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (17/3).
"Seharusnya rumah sakit yang meminta spesimennya, kalau seandainya positif dengan klinis seperti itu kan sebenarnya tidak membutuhkan fasilitas yang khusus yang penting hanya dipisahkan dari pasien yang lain," lanjutnya.
Yuri mengatakan fakta sebenarnya bahwa banyak rumah sakit yang menolak untuk dijadikan rumah sakit rujukan. Yuri mengatakan mereka menjaga citra rumah sakit tersebut.
"Kita menyadari betul bahwa rumah sakit, beberapa rumah sakitlah dia menjaga citranya bahwa jangan sampe ketahuan orang saya merawat orang dengan covid-19, kalau ketauan nanti semua pasien lain gak mau dateng, this is bussiness," lanjut Yuri.
Mendengar pernyataan tersebut Deddy memperlihatkan muka tidak percaya dan mengatakan, "Wow, Kerjaan anda tambah banyak dong pak," ucap Deddy.
Menanggapi keheranan Deddy, Yuri mengatakan "Selamat datang di Indonesia, itu yang terjadi. Banyak sekali rumah sakit yang menolak," ucap Yuri.
"Itulah kenapa kami dari awal keras, tidak pernah mau menyebut nama rumah sakit. Kami tidak pernah mau merilis nama rumah sakit kecuali Sulianti Saroso dan Persahabatan, ya takdir dia memang dia rujukan," lanjut Yuri.
Lalu Deddy mempertanyakan "Apakah rumah sakit ini melanggar hukum?"
"Melanggar, bolehlah dia menolak pasien dengan reason yang jelas, bolehlah dia merujuk pasien dengan alasan yang jelas, bukan berarti kayak pasar silakan kamu mencari sendiri, kami gak mau menerima," tuturnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya