JK akui penunjukan Tito Karnavian jadi calon Kapolri politis
Merdeka.com - Penunjukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menuai pro dan kontra. Presiden Jokowi dinilai ingin mengamankan Pemilu 2019 dengan penunjukan Tito yang baru masuk masa pensiun tahun 2022 nanti.
Menanggapi tudingan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara. Menurutnya, tak ada satu pun kebijakan di negeri ini yang tidak bermuatan politis. Dia mengakui, penunjukan Kapolri salah satu kebijakan politis.
"Negeri ini tentu ada keputusan-keputusan dan banyak keputusan apa pun, kalau dianggap politik ya kebijakan ya pasti ada kebijakannya kan," kata JK usai menyaksikan peluncuran Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB dari Pusat Tekhnologi Penerbangan LAPAN d Jalan Raya LAPAN Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6).
Meski tak menampik bahwa penunjukan Tito bermuatan politis, Wapres JK menegaskan, sosok Tito sudah memenuhi syarat-syarat Kapolri. Dengan demikian, dia tak mempermasalahkan.
"Ya semua keputusan itu dasarnya kebijakan dan memenuhi syarat kan," ujarnya.
Sebelumnya, polemik penunjukan Tito ini muncul kembali ketika Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa curiga penunjukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri hanya untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Jokowi.
"Apakah penunjukan dia sebagai Kapolri ini dalam rangka mengamankan kepentingan-kepentingan Pak Jokowi seperti kapolri-kapolri sebelumnya? Inilah penilaian terhadap Pak Tito, ini dia berpihak ke kepentingan kekuasaan Jokowi atau tidak? Kalau ini yang terjadi, kami di Partai Gerindra akan bersikap keras tentang ini," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6).
Jika itu menjadi landasan Jokowi, maka dikhawatirkan berdampak pada persoalan hukum dan keamanan yang nantinya hanya berpihak ke penguasa. Kondisi ini bisa berimbas ke pelanggaran undang-undang dan mengesampingkan kepentingan rakyat.
"Apakah Pak Tito ini akan menjadi Kapolri yang lebih baik dari Kapolri sebelumnya. Dia bekerja untuk kepentingan masyarakat? Memberi rasa aman?" tanyanya.
Meski Tito sempat menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror, Desmond tak tertarik melacak rekam jejak pelanggaran HAM yang kemungkinan dilakukan Tito. Menurutnya hal tersebut tak akan menjadi tolak ukur dalam uji kompetensi dan kelayakan di DPR.
"Bagi saya kita tidak bicara tentang HAM. Karena HAM, saya pun korban pelanggaran HAM. HAM itu kan ada beberapa catatan, dalam konteks negara yang mencari bentuk kayak Indonesia dengan kepastian hukum yang seperti sekarang, dengan ekonomi yang amburadul kayak gini, yang jadi soal ini kan kesadaran manusianya untuk tidak melakukan pelanggaran HAM," ungkapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tito Karnavian Resmi Serahkan Jabatan Menko Polhukam ke Hadi Tjahjanto
Hadi Tjahjanto resmi menjadi Menko Polhukam setelah dilantik Presiden Jokowi, hari ini Rabu (21/2)
Baca SelengkapnyaTKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh
Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam
Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Alasan Jokowi Tunjuk Tito Karnavian jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD
Istana menjelaskan alasan Presiden Jokowi memilih Mendagri Tito Karnavian menjadi Plt Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaProfil Tito Karnavian, Plt Menko Polhukam Menggantikan Mahfud MD
Presiden Jokowi menunjuk Mendagri Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaKolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Minta Kapolri Dipanggil, Giliran TKN Prabowo-Gibran Usul Kepala BIN Dihadirkan di Sidang MK
TKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya