Jenguk TKI, Mensos kunjungi Rumah Perlindungan Trauma Center
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kepulangan Tenaga Kerja Indonesia yang dideportasi dari Malaysia bukan hanya TKI Ilegal. Hal itu dikatakannya saat meninjau Rumah Perlindungan Trauma Center, di wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Saya hari ini meninjau proses pemulangan para TKI. Saya melihat di sini bukan hanya TKI yang ilegal saja yang terjaring, tetapi yang legal juga. Nah, saya mau melihat apakah proses pemulangan ini bermasalah atau tidak," kata Khofifah di Rumah Perlindungan Trauma Center, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (26/12).
Khofifah mengaku sejumlah kementerian dan dinas sudah berkoordinasi dalam masalah pemulangan TKI ke daerah asalnya masing-masing tersebut. Menurutnya, permasalahan tersebut memang sudah seharusnya menjadi perhatian penuh bagi pemerintah saat ini.
"Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan Menlu, saat ini sedang intens. Dengan BNP2TKI, Menteri Tenaga Kerja, termasuk juga dengan Menteri Perhubungan, kita saling berkoordinasi," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Andi Zainal Abidin Dulung menegaskan mayoritas TKI ini memang ilegal. Kalaupun ada sebagian TKI legal yang terjaring, biasanya hal itu dikarenakan izin ketenagakerjaannya yang memang sudah habis.
"Semua TKI ini sudah masuk dalam tahanan dan sekarang sudah di deportasi. Ini yang legal biasanya karena tersandung surat perizinan. Ada yang sudah mau habis, terus diperpanjang. Karena prosesnya memakan waktu, dan masa izinnya habis mereka kemudian terjaring pihak kepolisian disana. Selain itu ada juga yang terkena proses human trafiking, yang menggunakan visa turis, namun akhirnya digunakan untuk bekerja," kata Andi.
Koordinator Rumah Perlindungan Trauma Center, Isni Nuraini menegaskan para TKI yang ditampung dan ditangani disini, akan menjalani penanganan terkait kendala pemulangan atau pemulihan secara psikologis, paling lama dalam waktu 2 Minggu.
"Total ada 95 orang yang belum dipulangan. Sekitar 2 minggu paling lama disini. Jika memang ada yang perlu penanganan lama, maka akan dikirim ke Rumah Sakit Grogol, dan bagi yang terganggu psikologisnya bisa juga ke Rumah Sakit Polri," ujar Nuraini.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaTKI Ilegal Picu Membludaknya Daftar Pemilih Khusus Pemilu 2024 di Jeddah
Hal itu diketahui saat proses rapat pleno rekapitulasi suara nasional berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat (1/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPegawai Kios Ponsel di Aceh Besar Tewas Ditikami, Pelaku Ikuti Korban hingga Kamar Mandi
Seorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaTak Penuhi Rasa Keadilan, KPK Banding Atas Vonis Eks Komisaris Wika Beton
Hakim kemudian menjatuhkan vonis 5 tahun penjara terhadap terdakwa.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaSatu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca Selengkapnya