Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaksa dan polisi koordinasi soal pornografi di buku SMP

Jaksa dan polisi koordinasi soal pornografi di buku SMP Gedung Kejaksaan Agung. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kejaksaan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait empat judul buku bantuan dari pemerintah yang diterima sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus. Buku itu dianggap berbau pornografi dan tidak layak dibaca oleh siswa SMP.

"Kalau ada unsur pidana di sana, kami koordinasikan hasilnya kepada polisi untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," ujar Jaksa Agung Muda bidang Intelejen Kejagung, Edwin P Situmorang kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Rabu (3/7).

Edwin mengatakan, Kejaksaan sudah tidak boleh menarik buku atau barang cetakan dari peredaran, contohnya buku berbau pornografi sejak UU No.4/PNPS tahun 1963 dibatalkan Mahkamah Agung (MA).

"Semua penyitaan buku harus melalui proses yustisi, bermuara ke pengadilan. Tentu kalau itu tindak pidana, dalam rangka penyidikannya baru bisa dilakukan penyitaan oleh penyidikan," ujar Edwin.

Menurut Edwin, tindakan pengamanan atau penarikan barang cetakan itu  represif, padahal di UU No.4/PNPS tersebut. Jadi, sebelum terjadi suatu kasus, Kejaksaan mencegah dulu karena diberikan kewenangan bagi kejaksaan untuk melarang beredarnya buku-buku tersebut. Selanjutnya, dilakukan penelitian terlebih dahulu, yang mewajibkan setiap pengusaha percetakan untuk menyerahkan kepada kejaksaan. Semua itu dalam rangka preventif.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Kudus, Jawa Tengah, segera menyelidiki empat judul buku bantuan dari pemerintah yang diterima sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus karena dianggap berbau pornografi dan tidak layak dibaca oleh siswa SMP.

Kejari Kudus akan mengambil sampel buku dari beberapa sekolah yang menerima bantuan buku tersebut untuk dikaji, guna memastikan isi buku tersebut layak dibaca oleh pelajar setingkat SMP atau tidak.

Keempat judul buku yang akan diselidiki, yakni "Ada Duka di Wibeng " dengan penulis Jazimah Al Muhyi, "Tidak Hilang Sebuah Nama" karya Galang Lufiyanto, serta "Tambelo Kembalinya Si Burung Camar" dan "Tambelo Meniti Hari di Ottawa" sama-sama hasil karya Radhite K.

Meskipun buku tersebut sudah mendapat rekomendasi dari Keputusan Pusat Perbukuan Depdiknas, penarikan dari peredaran tetap bisa dilakukan.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Kemen PPPA Minta Keluarga dan Tetangga Anak Korban Konten Porno Beri Perhatian Khusus

Kemen PPPA Minta Keluarga dan Tetangga Anak Korban Konten Porno Beri Perhatian Khusus

Unit Pelaksana Teknis di Daerah, mendampingi para korban selain dari sisi fisik dan psikisnya juga pendampingan hukum dan psikososial terhadap para korban.

Baca Selengkapnya
Kasus Pemeran Film Porno, Polisi Limpahkan Berkas Siskaeee dkk ke Kejati DKI

Kasus Pemeran Film Porno, Polisi Limpahkan Berkas Siskaeee dkk ke Kejati DKI

Penyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Koordinasi dengan RS Sardjito Yogyakarta soal Surat Kejiwaan Siskaeee

Polisi Koordinasi dengan RS Sardjito Yogyakarta soal Surat Kejiwaan Siskaeee

Menurut kuasa hukum, surat kejiwaan itu disertakan karena Siskaeee kerap mengalami kecemasan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional

Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional

Lima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'

Gara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'

Cukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.

Baca Selengkapnya
Apa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi

Apa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi

Rektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.

Baca Selengkapnya
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.

Baca Selengkapnya