Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ITAGI: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Diawasi Seksama untuk Pastikan Keamanan

ITAGI: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Diawasi Seksama untuk Pastikan Keamanan Uji klinias vaksin. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa dalam hal penyediaan vaksin Covid-19 harus dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dan jangan tergesa-gesa.

Menanggapi pernyataan tersebut Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI mengatakan, pihaknya menghargai pernyataan Presiden yang menunjukkan bahwa pemerintah berusaha secepatnya melindungi rakyatnya dari virus Covid-19 dengan menyediakan vaksin yang aman dan efektif.

Dia menambahkan, menurut publikasi di media internasional, uji klinis fase 1 vaksin Sinovac yang dilakukan di Tiongkok pada 143 orang dewasa dengan tujuan menilai keamanan, hasilnya hanya ada sedikit keluhan dari subjek.

Dikarenakan uji klinis fase 1 terbukti aman maka oleh badan-badan yang mengawasi uji klinis vaksin Covid-19 mengizinkan untuk dilakukan uji klinis fase 2. Prof Soedjatmiko menjelaskan, uji klinis fase 2 dilakukan terhadap 600 orang dewasa untuk menilai 2 hal, pertama menilai keamanan dari vaksin Sinovac dan hasilnya terbukti aman, efek yang timbul hanya ada nyeri di bekas suntikan dan itu merupakan hal yang wajar.

Kemudian fase 2 menilai imunogenisitas dari vaksin tersebut, hasilnya setelah dua kali disuntik dengan dosis rendah yakni 3 mikrogram dengan jarak 14 hari, terlihat mampu meningkatkan kekebalan/antibodi pada 92 persen subjek.

Kemudian dengan jarak 28 hari dapat meningkatkan antibodi 97 persen subjek, dan kadar antibodi NAB sekitar 23.8 - 65.4 padahal dibutuhkan minimal 8 .

"Setelah fase 2 terbukti aman, dan mampu meningkatkan kekebalan pada 92 - 97 persen orang yang disuntik dua kali, maka oleh badan-badan yang mengawasi diizinkan melanjutkan ke fase 3," imbuh Prof Soedjatmiko.

Selanjutnya, Prof Soedjatmiko menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari tim riset uji klinis vaksin Covid-19 pada uji klinis fase 3 di Bandung sudah dilakukan terhadap 1.620 orang dan 1.570 orang diantaranya telah disuntik dua kali dan sampai sekarang tidak ada keluhan ketika kontrol pada hari ke 3 ke 14 dan ke 28.

Tujuan dari uji klinis fase 3 sama, yakni uji keamanan, hasilnya terbukti aman dan pada beberapa orang hanya ditemukan keluhan nyeri dan demam. Tujuan berikutnya adalah uji Kekebalan yang ditimbulkan dengan cara mengukur kadar antibodi di dalam darah sebelum dan sesudah dua kali imunisasi. Keseluruhan hasil ini rencananya akan dilaporkan awal Januari 2021.

"Uji klinis di Bandung seperti halnya di negara lain diawasi oleh banyak badan pengawas yaitu BPOM, Data Safety Monitor Board (DSMB) dan Komite Etik FK Unpad. Ini perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh Bio Farma – Sinovac,” jelas Prof Soedjatmiko.

Kemudian, BPOM bersama Komite Nasional Penilaian Obat / Vaksin akan mengkaji hasil dari uji klinis fase 3.

"Apabila menurut BPOM dan Komnas hasilnya aman dan mampu menimbulkan kekebalan maka akan dikeluarkan izin produksi ke Bio Farma, Setelah diproduksi oleh Bio Farma dinilai lagi oleh BPOM untuk dibuatkan izin edar atau bila hasil kajian BPOM dan Komnas bagus dapat dikeluarkan Emergency Used Authorization (EUA)," tambah Profesor yang juga merupakan dokter spesialis anak tersebut.

Namun, agar bisa menurunkan penularan Covid-19 secara optimal, maka cakupan imunisasi harus mencapai 60-70 persen dari umur 18-59, tahun terutama di daerah yang penularan masih banyak dan cepat. Maka untuk menurunkan penularan Covid-19 harus dijalankan paket lengkap serentak yakni masyarakat disiplin menjalankan 3M, pemerintah melakukan 3T ditambah cakupan imunisasi 60 - 70 persen.

"Lebih 100 orang tiap hari orang meninggal karena Covid-19. Bayangkan betapa tiap hari lebih dari 100 keluarga bersedih karena keluarganya meninggal karena Covid-19. Oleh karena itu tetap disiplin 3M, ditambah 3T dan lakukan vaksinasi Covid-19 ketika vaksin siap," tutup Prof Soedjatmiko.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Deklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran

Deklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran

Batara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya