Ini pengakuan mahasiswa Unesa usai perkosa siswi SMK Mojokerto

Merdeka.com - Mahasiswa Fakultas Pendidikan Olah Raga Universitas Negeri Surabaya, Bima Wahyu Aditya membantah memerkosa seorang siswi SMK Mojokerto. Bima mengaku perbuatan yang dilakukannya terhadap siswi berinisial AM itu atas dasar suka sama suka.

"Kita melakukannya sama-sama suka. Anaknya saya ajak chek in untuk tidur di vila mau. Saya keberatan jika dihukum 15 tahun penjara," kata Bima di depan polisi, Senin (18/7).

Bahkan, Bima menilai kalau AM itu sudah tidak perawan. Sebab hal itu diketahui saat dirayu, AM mengakui sendiri kalau sudah tak perawan.

Atas dasar itulah, Bima menolak kalau dijerat melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur dan mendapatkan hukuman 15 tahun penjara. Pelaku dijerat pasal pasal 81 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Bima juga membantah disebut tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan AM di pinggir jalan, setelah melampiaskan nafsu bejatnya. Menurut Bima, yang saat itu kebetulan tidak membawa motor, dan bisa sampai bertemu dengan AM temannya.

"Saya tak bawa motor waktu itu, karena minta diantar teman untuk menemuinya. Makanya saya tinggalkan di pinggir jalan. Kalau saya bawa motor, pasti saya antar pulang," pungkas dia.

Kasus tersebut berawal dari AM dengan Bima Wahyu Aditya kenal melalui BBM. Kemudian, kedua sepakat bertemu di pemandian Pacet, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Namun, saat sudah bertemu, ternyata Bima tidak bisa menahan kecantikan dan kemolekan AM. Kemudian Bima memperkosa AM di sebuah villa, setelah itu korban ditinggal.

Tidak lama, korban menghubungi keluarga, kalau baru kenal dengan seorang pemuda dan telah diajak tidur. Kemudian, kasus itu pun langsung dilaporkan ke polisi, dan Bima langsung ditangkap.