Merdeka.com - Mantan Istri Prabowo Subianto, Titiek Soeharto, ternyata ikut menghadiri acara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo di Markas Komando Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (24/10).

Saat ditanya perihal undangan kedatangannya, putri mendiang Soeharto ini mengaku diundang sebagai sesepuh Persatuan Istri TNI (Persit) Kartika Chandra. Sebab saat Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus, Titiek masih berstatus istri sah Prabowo.

"Saya kan diundang, sebagai sesepuhnya Persit (Persatuan Istri TNI) Kartika Chandra. Waktu Pak Prabowo komandan di sini kan saya Ibu Persitnya," kata Titiek kepada wartawan, Jumat (24/10).

Titiek mengatakan, selama ini komunikasi dirinya dengan Prabowo masih berjalan dengan baik. Namun saat ditanya soal pertemuan Prabowo dan Tim Transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Titiek mengaku tidak tahu menahu masalah tersebut.

"Lho, tadi ada Pak Prabowo kenapa enggak tanya? Bapak memang enggak cerita ke saya kalau masalah politik. Harusnya ditanya dong, saya enggak terlalu jelas," ujarnya.

Sejak Jokowi terpilih menjadi presiden pada bulan Juli 2014 lalu, putri ketiga dari almarhum Presiden Soeharto ini menjadi jarang muncul di media. Meski demikian, Titiek mengaku tetap akan mendukung pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).

"Kan sekarang kita dah selesai pemilunya. Sudah ditentukan presidennya siapa, sudah dilantik pula. Jadi kita sebagai warga yang baik mendukung bagaimana semua jadi satu, menjadi baik semua supaya roda pemerintahan bisa jalan dengan baik," jelasnya.

Titiek juga memberikan apresiasi kepada Prabowo, yang dengan besar hati hadir dalam acara pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2014 lalu. Menurut Titiek, sebagai perempuan yang pernah hidup bersama Prabowo, mantan suaminya tersebut adalah seorang prajurit yang memiliki jiwa kesatria.

"Pak Prabowo tentunya sebagai prajurit, beliau berjiwa besar datang menghadiri pelantikan dan bersilaturahmi kepada yang dulu menjadi lawan-lawannya saat kampanye. Beliau sendiri tentunya ya karena sikapnya kesatria dia harus datang. Saya berharap ke depannya negara kita bisa lari lah, enggak jalan di tempat," tandasnya.