Merdeka.com - Polisi menangkap komplotan pencuri uang nasabah bank di Jalan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Para bandit ini beraksi dengan modus membocorkan ban korban.

Polisi menangkap tersangka pada tanggal 1 Oktober lalu. Kelompok ini terdiri dari lima orang. Namun polisi baru menangkap satu tersangka dan empat lainnya masih menjadi DPO. Pelaku ditangkap berinisial K (32). Sementara polisi masih memburu empat lainnya dengan inisial R, L, A, I.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan para pelaku berbagi tugas dalam menjalankan aksinya. Pertama salah satu dari mereka mengikuti nasabah sedang mengambil uang di bank dengan jumlah besar. Kemudian tersangka melaporkan kepada temannya di luar.

"Selanjutnya pada saat korban kembali ke mobilnya tugas pelaku kedua membocorkan ban di mobilnya. Teknisnya agak sedikit aneh di sendal dia ditaruh paku pada saat kendaraan akan mundur sendalnya kemudian digeser ke ban sehingga gembos," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/11).

Lalu pada saat korban akan menjalankan mobilnya sudah ada tersangka ketiga yang coba menyampaikan kepada pemilik kendaraan mobilnya bocor. Pengemudi mobil lantas mengecek laporan tersebut di mana saat itu tersangka lainnya mengambil uang korban.

Tersangka K ditangkap saat sedang berada di warnet. Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP ancaman di atas 5 tahun.

"Kejadian di Jalan Kebagusan Raya, mengambil di Bank Mandiri Jalan Kampung Kandang kerugian Rp61 juta, tersangka ditangkap di warnet daerah Condet Jakarta Timur," kata Yusri Yunus.

Sebelumnya, aksi pencurian dilakukan komplotan ini viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat dua orang pria yang terekam dalam Closed Circuit Television (CCTV) mengambil uang dari dalam mobil sebesar Rp61 juta.

Kejadian yang terjadi di Jalan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini. Saat itu, korban sedang mengganti ban mobil.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno pun membenarkan adanya kejadian tersebut. Meski begitu, kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

"Iya itu korbannya melapor ke Polda Metro Jaya, yang menangani Polda Metro Jaya," kata Prayitno saat dihubungi, Kamis (3/10).