Farhat Abbas dipolisikan terkait postingan 'Pilih Pak Jokowi Masuk Surga'
Merdeka.com - Advokat Senopati 08 melaporkan politikus PKB, Farhat Abbas ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat. Ia dilaporkan diduga telah melakukan penyebaran ujaran kebencian melalui akun Instagram pribadinya, @farhatabbastv226.
Postingan Farhat yang dipermasalahkan oleh Advokat Senopati 08 adalah yang menyatakan 'Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi! Bakal Masuk Neraka!'. Laporan tersebut dilayangkan atas nama Zainal Abidin.
"Tentunya pernyataannya semacam ini menyesatkan, di ajaran agama mana pun tidak ada seperti ini. Orang masuk surga karena perbuatan baik bukan karena milih Pak Jokowi," kata pengacara pelapor, Ferry Firman Nurwahyu di kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Menurutnya, pernyataan Farhat Abbas tersebut berpotensi menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat yang sebentar lagi menghadapi Pemilu 2019. Sebagai tokoh publik, seharusnya Farhat tidak membuat pernyataan tersebut.
"Bukan kegaduhan lagi tapi mencari keributan. Tentunya tidak sepantasnya yang bersangkutan bicara seperti ini," ujarnya.
Laporan Advokat Senopati 08 ini tertuang dalam Laporan Polisi Nomor : LP//B1146/IX/2018/BARESKRIM tertanggal 18 September 2018. Farhat dilaporkan dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP, UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan atau Pasal 16, 156 Dan Atau Pasal 156 dan atau Pasal 157, 28 Ayat (2).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Letkol TNI datangi rumah Marhan, warga Labuanbatu yang meninggal dunia usai ditahan petugas keamanan saat kunjungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnya