Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-fakta intel TNI AL dan polisi baku tembak di depan TMII

Fakta-fakta intel TNI AL dan polisi baku tembak di depan TMII Briptu Seno Aji ditembak anggota TNI AL. ©2016 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut melibatkan 4 anggota polisi dari Resnarkoba Polres Jakarta Timur dengan seorang anggota TNI AL, Kapten Laut Eko Wuryanto.

Akibat kejadian baku tembak ini, satu anggota polisi bernama Briptu Seno Aji terkena tembakan dari senapan Eko. Baku tembak terjadi ketika pihak kepolisian tengah melakukan operasi narkoba.

Menurut Kapten Eko, kejadian bermula pada saat dirinya mau pulang ke rumah dari kantor Denintel Jalan Kramat Raya Kemayoran Jakarta Pusat dengan menggunakan mobilnya. Sekitar pukul 20.30 WIB, Eko kemudian berhenti istirahat di warung kopi depan gedung pencak silat TMII Jaktim lalu memesan segelas kopi dan sebungkus rokok.

Tidak beberapa lama Kapten Eko meninggalkan warung kopi itu. Namun saat hendak membuka pintu mobil, ia dihampiri seseorang sembari memaki-maki. Cekcok mulut berujung baku tembak itu pun akhirnya tak terhindarkan. Lantas bagaimana peristiwa itu sebetulnya terjadi? Berikut fakta-fakta intel TNI AL dan polisi baku tembak di depan TMII:

Baku tembak terjadi karena miss komunikasi

Baku tembak antara anggota polisi dan TNI AL tersebut diduga akibat kesalahan komunikasi. Saat itu, polisi sedang melakukan penggerebekan narkoba di wilayah Taman Mini Indonesia Indah (TMII)."Intinya memang betul ada insiden anggota Polres Jaktim narkoba yang kakinya ditembak oleh oknum, nah kita melihat sekarang, mempelajari, apakah penembakan ini terjadi karena salah paham ataukah ada motif lain. Sampai saat ini kita masih menduga bahwa ini motifnya adalah salah pengertian," kata Kapolda Tito di sela-sela ground breaking pembangunan gedung parkir Polda Metro Jaya, Rabu (2/3).Kesimpulan sementara ini, kata Tito, adalah salah pengertian. Tito pun mengungkapkan Polda Metro sudah melakukan kerja sama antara Polres Jaktim dengan Pomal untuk mendalami apakah itu murni seperti itu peristiwanya ataukah ada motif lain."Kalau ada keterangan lain itu nanti kita sampaikan. Sejauh ini motifnya kesalahpahaman," tuturnya.

Kapten Eko Wuryanto bukan target operasi narkoba

Kapolres Jakarta Timur, Kombes Muhammad Agung Budijono memastikan anggota TNI AL Eko Wuryanto tidak terlibat narkoba. Dalam aksi tembak antara Eko dan anak buahnya tersebut, dipastikan karena salah paham."Iya enggak ada enggak ada (terlibat narkoba)," kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (2/3).Dia menjelaskan, aksi tembak terjadi karena ada kesalahpahaman. Apalagi pihak kepolisian tengah melakukan operasi narkoba. Aksi baku tembak itu terjadi di depan gedung Pencak Silat TMII, Selasa (1/3) kemarin malam."Nah, karena yang melaksanakan operasi pakaian preman yakni anggota TNI dan yang di dalam mobil yakni anggota kami menggunakan pakaian preman juga, di situ lah terjadi miss komunikasi. Jadi enggak ada kaitan atau nggak terlibat narkoba," paparnya.

Polisi dan Kapten Eko sama-sama berbaju preman dan pegang senpi

Baku tembak terjadi antara 4 anggota polisi dari Resnarkoba Polres Jakarta Timur dengan seorang anggota TNI AL, Kapten Laut Eko Wuryanto. Baku tembak tersebut diduga akibat miss komunikasi di antara mereka."Nah, karena yang melaksanakan operasi pakaian preman yakni anggota TNI dan yang di dalam mobil yakni anggota kami menggunakan pakaian preman juga, di situ lah terjadi miss komunikasi. Jadi enggak ada kaitan atau enggak terlibat narkoba," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Muhammad Agung Budijono saat dikonfirmasi, Rabu (2/3).Kejadian bermula pada saat Kapten Eko mau pulang ke rumah dari kantor Denintel Jalan Kramat Raya Kemayoran Jakarta Pusat dengan menggunakan mobilnya. Sekitar pukul 20.30 WIB, Eko kemudian berhenti istirahat di TMII Jaktim. Saat itu, polisi sedang melakukan operasi narkoba.

Kaget pintu mobilnya dibuka, Kapten Eko berpikir begal

Kapten Eko mau pulang ke rumah dari kantor Denintel Jalan Kramat Raya Kemayoran Jakarta Pusat dengan menggunakan mobilnya. Sekitar pukul 20.30 WIB, Eko kemudian berhenti istirahat di TMII Jaktim. Saat itu, polisi sedang melakukan operasi narkoba."Pukul 21.05 WIB, saya siap-siap pulang dan bayar kopi. Lalu pukul 21.10 WIB saya mau pulang menuju mobil, lalu saya masukin kunci mobil, tiba-tiba saya dikagetkan pintu mobil saya dibuka oleh seseorang dan berteriak tidak sopan," ujar Eko yang menjabat sebagai Dantim teknis Denintel Armabar.Eko pun turun dari mobil lalu membalas membentak orang yang tidak dikenalnya itu. Namun ternyata bukan hanya satu orang yang dia lihat tetapi beberapa orang dan membawa senjata api."Saya lihat temannya banyak dan mereka memegang senpi, maka saya berpikir bahwa mereka adalah begal mobil. Lalu saya lari karena kalah jumlahnya banyak. Saya lari ke arah Tamini Square, dan sambil lari saya mendengar letusan senpi, lalu saya belok kanan dan menyiapkan senpi saya," jelas Eko.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'
Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'

Seorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya
Aksi Arogan Pria Bercelana TNI Pukul Tukang Parkir, Dibalas 'Bapak Harusnya Melindungi Saya'
Aksi Arogan Pria Bercelana TNI Pukul Tukang Parkir, Dibalas 'Bapak Harusnya Melindungi Saya'

Enteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.

Baca Selengkapnya
Fakta Insiden KA Putri Deli Tabrak Truk Tronton di Sergai, Diduga Sopir Nekat Terobos Palang Pintu Perlintasan
Fakta Insiden KA Putri Deli Tabrak Truk Tronton di Sergai, Diduga Sopir Nekat Terobos Palang Pintu Perlintasan

Baru-baru ini telah terjadi kecelakaan antara kereta api dengan truk tronton yang terjadi di Serdang Bedagai pada Selasa (19/3) malam.

Baca Selengkapnya
Dari Atlet Bulu Tangkis Kini Jadi Anggota TNI, Ini Deretan Fakta Indah Cahya Sari Jamil
Dari Atlet Bulu Tangkis Kini Jadi Anggota TNI, Ini Deretan Fakta Indah Cahya Sari Jamil

Leo juga tampak memberi selamat pada kekasihnya yang sudah resmi menjadi anggota TNI.

Baca Selengkapnya