Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga salah tangkap, pelajar SMP anak TNI dianiaya polisi

Diduga salah tangkap, pelajar SMP anak TNI dianiaya polisi Anak anggota TNI dipukuli polisi. ©2014 Merdeka.com/Parwito

Merdeka.com - Kasus salah tangkap terjadi di Salatiga, Jawa Tengah. Peristiwa nahas itu menimpa Kaesar Alif Arya Pradana (15), siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Salatiga, Warga Komplek Asrama Tangsi Besar Salatiga. Pelakunya adalah tiga anggota polisi yang bertugas di Polsek Tingkir Salatiga.

Arya yang merupakan anak kandung dari Kapten TNI Giyarno ini dianiaya dan dihajar di dalam mobil sembari mata serta mulutnya ditutupi lakban. Akibatnya, korban mengalami luka serius dan harus dirawat di RS Dokter Asmir Kota Salatiga.

Kapten TNI Giyarno, ayah kandung korban mengungkapkan, anaknya dituduh telah melakukan pencurian sepeda motor. Tuduhan ini merupakan pengakuan dari tersangka Angga, warga Tingkir yang telah ditangkap anggota Polsek Tingkir sebelumnya. Dari pengakuan itu, akhirnya empat anggota Polsek Tingkir menjemput Arya ke sekolahnya di SMP Negeri 4 Salatiga, Kamis (18/9) pagi sekitar pukul 06.30 WIB kemarin.

Begitu ditangkap, kedua tangan korban langsung diborgol di hadapan teman-teman sekolahnya. Kemudian dipaksa harus mau masuk mobil Daihatsu Xenia yang dibawa keempat anggota Polsek Tingkir. Di dalam mobil itulah, mata dan mulutnya dilakban lalu dipukul berkali-kali pada kepala, maupun bagian tubuh yang lain.

"Tanpa izin dulu ke guru, langsung mencari saya. Begitu ketemu, tas saya dibawa langsung digeledah. Lalu, saya dibawa ke ruang guru dan dipaksa mengaku jika telah mencuri. Wong saya nggak mencuri, saya tetap tidak mengaku," kata Arya saat terbaring di Ruang Tulip 1 RS Dokter Asmir Salatiga didampingi ayahnya Jumat (19/9) siang.

"Setelah itu dipaksa dibawa masuk mobil yang dibawa polisi itu. Dalam perjalanan tangan saya sudah diborgol, mata dan mulut saya dilakban, bahkan saya langsung dipukuli berkali-kali menggunakan tangan dan sandal saat di dalam mobil. Saya dibawa ke daerah Kebun Karet Setro."

Kedua polisi itu bahkan menyatakan berani melakukan ini karena jabatannya dipertaruhkan. Usai dipukuli sampai lemas, kurang lebih pukul 08.30 WIB Arya langsung dikembalikan ke sekolahnya di SMPN 4 Salatiga.

Kapten Giyarno, ayah korban yang berdinas di Bagian Logistik Kodam IV/Diponegoro Kota Semarang mengaku bahwa mendapatkan kabar anaknya diduga dianiaya polisi dari sang istri.

"Saya sendiri mendapat laporan dari istri saya sekitar jam dua siang. Istri mengatakan jika Arya telah dihajar dua orang polisi," kata Giyarno menambahkan.

"Saat itu istri saya memberitahu kejadian ini melalui telepon sambil menangis. Anehnya lagi, pihak guru tidak ada yang memberitahukan kejadian kepada saya atau istri saya serta saat Arya dibawa keluar oleh polisi itu, tidak ada guru yang melarangnya ataupun yang mengikuti kemana dibawa. Katanya, gurunya ketakutan dan dilarang mengikuti atau mendampingi Arya," jelasnya.

Mendengar kabar itu, Giyarno mengaku emosi. Menurutnya saat itu masih pada jam belajar dan menjadi tanggung jawab sekolah atau guru. Namun, anehnya pihak sekolah masih tetap bungkam.

"Terus terang, anak saya yang masih di bawah umur diperlakukan seperti itu, saya tidak terima. Saya mendesak agar diproses sesuai hukum yang ada dan berjalan apa adanya. Yang saya pertanyakan, anggota polisi dalam mencari informasi mengapa nekat melakukan pemukulan dan pemaksaan. Sekali lagi, proses hukum harus tetap berjalan," tandasnya.

Sementara itu, Wakapolres Salatiga Kompol Yunaldi mengaku anggotanya memang melakukan pemukulan terhadap pelajar SMP tersebut. Mereka dari Polsek Tingkir, masing-masing Ipda AR, Aiptu TH dan Brigadir ED serta seorang anggota lagi sebagai sopir.

"Kami mengakui, itu adalah kesalahan prosedur yang dilakukan anggota dan sekarang masih diproses atau dimintai keterangan. Harusnya, gaya-gaya lama tidak dilakukan polisi, jika memang tidak ada pengakuan, maka alat bukti lain yang diperbanyak," akunya.

Saat ini, beberapa anggota polisi itu sudah menjalani pemeriksaan di Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Salatiga, Jawa Tengah.

(mdk/gib)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan

Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan

Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.

Baca Selengkapnya
Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung

Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung

Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.

Baca Selengkapnya
Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian

Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian

Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.

Baca Selengkapnya
Aksi Anggota Perguruan Silat di Tuban Aniaya Pengendara Motor Tanpa Alasan Ini Viral, Miris

Aksi Anggota Perguruan Silat di Tuban Aniaya Pengendara Motor Tanpa Alasan Ini Viral, Miris

Dikabarkan, kini polisi telah mengantongi indentitas dan nomor kendaraan yang digunakan para pelaku.

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Motor Teman Pria Ini Tertukar saat Parkir Bersebelahan, Bikin Bingung Warganet: Kuncinya Kok Bisa Sama

Motor Teman Pria Ini Tertukar saat Parkir Bersebelahan, Bikin Bingung Warganet: Kuncinya Kok Bisa Sama

Motor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?

Baca Selengkapnya
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil

Baca Selengkapnya