Cerita Perantau Asal Banten Tak Berani Keluar Rumah Seminggu Saat Kerusuhan Jayapura
Merdeka.com - Sebanyak 28 perantau asal Banten yang menjadi korban kerusuhan di Jayapura, Papua hari ini kembali ke kampung halaman di Serang, Banten, Minggu (6/10). Para perantau berhasil pulang setelah dijemput tim kemanusiaan Pemerintahan Provinsi Banten.
Pemulangan gelombang pertama sebanyak tujuh orang atas nama, Hatib, Juher, Nurul Huda, Fikri, Rofiudin, Taufiq, dan Aspihani. Mereka merupakan penjual remote televisi keliling di daerah Waena, Jayapura. Ketujuhnya tiba di Serang sekitar pukul 14.30 WIB.
Kemudian gelombang kedua sebanyak 21 orang dijadwalkan akan tiba di Banten sekitar pukul 20.00 WIB malam ini. Total sebanyak 28 perantau asal Banten yang kembali ke kampung halaman.
Kepala Dinsos Pemprov Banten Nurhana mengatakan sebanyak 28 orang yang berhasil dipulangkan hasil penyisiran tim kemanusiaan Pemprov Banten di setiap posko pengungsian di daerah Jayapura, Papua. Meski demikian, sebagian yang sudah berstatus PNS dan yang memiliki aset lebih memilih menetap.
"Ini keinginan mereka ingin pulang bukan dipaksa, karena ada sebagian seperti PNS memilih tidak pulang," kata Nurhana di Kantor Dinsos Banten saat menerima kedatangan perantau Banten dari Papua.
Taufiq Salah satu perantau Asal Serang menceritakan kesaksiannya kondisi mengerikan saat kerusuhan pertama kali di Jayapura pada 29 Agustus lalu. Ruko-ruko perkantoran pemerintahan hingga kantor Telkomsel dibakar dan dilempari batu.
Pasca kerusuhan, kata Taufiq, hampir satu minggu aktivitas warga di Jayapura lumpuh. Bahkan warga perantau tidak berani beraktivitas di luar karena takut diserang oleh para perusuh.
"Makanya waktu itu selama 1 minggu kalau enggak penting-penting amat enggak berani keluar. kalau mungkin bisa ada transportasi waktu itu mungkin pengen pulang," katanya kepada wartawan.
Lalu, kerusuhan kembali terjadi pada 23 September di daerah Wamena dan Ekspo. Sehingga warga perantau dan masyarakat setempat mengungsi ke Markas Korem.
Bahkan pada saat kerusuhan alat komunikasi terputus. Membuat dia dan teman-temannya panik karena salah satu rekannya yang sedang berjualan remote di daerah Wamena tidak bisa dihubungi.
"Beruntung dia bisa kembali ke Wamena naik pesawat Hercules," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaArus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPolisi: Jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Tiba di Jayapura Besok
Polda Papua siap mengamankan prosesi kedatangan jenazah Lukas Enembe hingga pemakaman.
Baca SelengkapnyaPetugas Linmas di Kota Jayapura Meninggal Saat Menjaga TPS
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya