Cerita istri Setnov mulai dari jemput paksa KPK, suami menghilang hingga kecelakaan
Merdeka.com - Istri Setya Novanto, Diesti Astriani Tagor bersaksi di persidangan perkara perintangan penyidikan dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (16/4). Diesti mengungkap rangkaian kesaksiannya ketika Novanto 'menghilang' sampai muncul kembali dengan peristiwa kecelakaan mobil.
Istri kedua Novanto itu menceritakan pada hari KPK mendatangi kediamannya pada 15 November 2017 lalu, mengetahui suaminya tiba di rumah pada sore hari. Tanpa bertemu, Diesti hanya mengetahui suara sirine pengawal tiba ke rumah. Namun, pada malam harinya, dia sama sekali tidak tahu keberadaan Novanto.
Lalu sekitar pukul 21.30, tim penyidik datang untuk menjemput mantan Ketua DPR itu. Diesti hanya mengetahui ada kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi dan penyidik KPK. Saat itu, dia baru mengetahui bahwa KPK melakukan pemanggilan terhadap suaminya.
"Tidak pernah baca surat panggilan. Saya tahu waktu malem itu saja. Saya disuruh tandatangan surat kuasa dari keluarga untuk pak Fredrich," ujarnya kepada Ketua Majelis Hakim Saifudin Zuhri.
Di hadapan penyidik KPK, Diesti berusaha menghubungi Novanto. Namun, tidak ada balasan sama sekali. Sampai rumahnya digeledah pada tengah malam, dia pun tetap berusaha menghubungi namun, telepon Novanto tidak aktif. Diesti kepada hakim mengaku nada telepon dialihkan.
"Nomor itu dialihkan atau apa, bukan nada tut tut," ucapnya.
Hari berikutnya, Diesti mengatakan Novanto baru bisa dihubungi sekitar pukul 14.30. Menurut pengakuannya, mantan Ketum Golkar itu akan menyerahkan diri ke KPK.
"Bapak yang telpon, bilang saya akan datang ke KPK bersama DPD 1 (Golkar), jadi kamu dan anak tolong tenang, tabah, gak ada apa-apa. Tolong hubungi anak-anak," ucap Diesti.
Mendengar kabar itu, Diesti sabar menunggu kabar suaminya di rumahnya. Dia hanya menunggu berita dari media. Namun, pada pukul 20.00, Fredrich mengabari bahwa di tengah perjalanan Novanto mengalami kecelakaan. Dia pun langsung bergegas ke RS Medika Permata Hijau.
"Saya tanya gimana, 'saya belum tahu bu saya juga belum tahu bapak gimana saya dalam perjalanan," kata Diesti menirukan ucapan Fredrich.
Diesti pun ketika di rumah sakit langsung diarahkan ke kamar VIP nomer 323. Di sana dia mendapati Novanto telah terbaring. Diesti menyebutkan ketika tiba di sana, hanya ada suster, serta ajudan Novanto, Reza.
"Bapak tidur gak bangun, saya gitu-gituin ga bangun sudah diinfus, sudah diperban," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaKPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaKronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaIstri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya