Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah turis Jerman yang sebut Ridwan Kamil presiden RI itu nyata?

Benarkah turis Jerman yang sebut Ridwan Kamil presiden RI itu nyata? Ridwan Kamil dikira presiden. ©path.com

Merdeka.com - Sosok turis Jerman yang salah mengira Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai presiden Republik Indonesia menjadi polemik di media sosial. Banyak yang mempertanyakan, apakah bule itu ada, atau hanya karangan seorang pengguna Path, Achmad Iman.

Achmad Iman pada Kamis (16/4) menuliskan, sang turis menyebut Ridwan Kamil terlihat pintar dengan kacamata yang dikenakannya. Kekeliruan tersebut terjadi saat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo memeriksa pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ke-60.

"Kata turis Jerman di Bandung: Your president is very handsome, cool and looks clever, wearing black hat (kopeah) and eye glases.. he look young.. how old is he?... Aing teu bisa jawab," tulis Achmad.

Minimnya bukti, seperti foto sang turis menjadi pertanyaan sejumlah netizen di media sosial. Bahkan ada yang menuding, jika keberadaan turis Jerman tersebut merupakan ciptaan pendukung Ridwan Kamil sendiri.

Dalam sebuah artikel di Kompasiana, akun Miranda Jovita bahkan memaparkan kejanggalan keberadaan turis Jerman tersebut. Berikut kejanggalan turis Jerman yang salah mengira Ridwan Kamis sebagai presiden Republik Indonesia.

1. Turis Jerman dan Eropa biasanya jarang di Bandung. Turis dari Eropa lebih memilih Bali itu pun sekarang di Bali lebih banyak turis Asia dan Australia. Turis asing di Bandung dominan adalah orang Malaysia.

2. Kalau pun ada orang Jerman di Bandung biasanya terkait pendidikan seperti dosen atau mahasiswa. Sangat kecil kemungkinannya seorang Jerman terdidik bisa salah melihat presiden. Bukankah wajah presiden Jokowi sudah dimuat di banyak media asing. Mungkinkah misalnya seorang Indonesia terdidik salah membedakan wajah PM Singapura atau Presiden AS? Apalagi ini Jerman negara yang sangat maju kok warganya bisa bodoh banget.

3. Orang Jerman tipikalnya kaku, sombong dan jarang memuji. Tapi di tulisan yang diunggah itu terlihat pujiannya sangat lebay dan berlebihan ini bukan tipikal orang Jerman. Apalagi orang Jerman jarang berbincang dengan bahasa Inggris. Meskipun mereka paham bahasa Inggris tapi mereka lebih suka bahasa Jerman kecuali untuk kepentingan tertentu seperti seminar atau rapat.

4. Ada kata 'very handsome' padahal sangat jarang orang AS dan Eropa memakai kata Very (sangat) untuk menyebut ketampanan seseorang.

5. Ada kata 'looks clever' ini juga rancu. Karena kata Clever (pandai) jarang digunakan. Orang AS dan Eropa lebih memilih menyebut kata Smart (pandai) untuk menyebut kepandaian seseorang itupun berdasarkan prestasi bukan penampilan.

6. Ada kata 'wearing black tradition hat' harusnya yang benar 'wearing traditional black hat' itupun orang AS Eropa juga jarang memuja seseorang karena memakai peci karena orang AS Eropa tak begitu tahu masalah topi tradisional Indonesia.

7. Lebih lucu lagi si turis Jerman memuji kacamata dan bertanya usianya. Ini super lebay dan khas pemikiran orang Sunda. Artinya kemungkinan turis Jerman itu buatan atau hoax.

Secara hasil pemilu presiden 2014 memang mayoritas warga Jabar khususnya orang Sunda memilih Prabowo Subianto yang dianggap Islami dan berpeci. Mereka tidak suka figur nasionalis sekuler seperti Jokowi yang tidak berpeci.

(mdk/amn)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ridwan Kamil: IKN Bukan Ide Pak Jokowi, Sering Orang Salah Kira

Ridwan Kamil: IKN Bukan Ide Pak Jokowi, Sering Orang Salah Kira

Ridwan Kamil sendiri diangkat menjadi Kurator Ibu Kota Nusantara oleh Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Turis Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta, Menteri Sandiaga Beri Tanggapan Begini

Turis Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta, Menteri Sandiaga Beri Tanggapan Begini

Sejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Sebut Jakarta Tak Pernah Didesain untuk Jadi Ibu Kota Negara, Dipilih karena Terpaksa

Ridwan Kamil Sebut Jakarta Tak Pernah Didesain untuk Jadi Ibu Kota Negara, Dipilih karena Terpaksa

Kebijakan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang

Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang

Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Saldi Isra Cecar 4 Menteri Jokowi soal Presiden Lebih Sering ke Jawa Tengah Selama Pemilu 2024

Hakim MK Saldi Isra Cecar 4 Menteri Jokowi soal Presiden Lebih Sering ke Jawa Tengah Selama Pemilu 2024

"Apa sih kira-kira yang menjadi pertimbangan Presiden memilih misalnya ke Jawa Tengah itu lebih banyak kunjungannya dibandingkan ke tempat lain?" kata Saldi.

Baca Selengkapnya
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Pakai Baju China saat Upacara HUT ke-78 RI

CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Pakai Baju China saat Upacara HUT ke-78 RI

Beredar narasi di media sosial menyebut baju yang dikenakan Presiden Jokowi berasal China.

Baca Selengkapnya