Ayah Balita N Sempat Telepon Istri di Taiwan Sehari Sebelum Meninggal
Merdeka.com - Aan Junaidi alias Fauzi, 40 tahun, ternyata masih sempat berkomunikasi dengan sang istri sehari sebelum meninggal. Informasi ini disampaikan Anik Nur Azizah, tetangga Fauzi yang sempat merawat balita N sebelum diambil pihak keluarga dari ibunya.
"Saya kemarin video call dengan mbak Sulastri (istri Fauzi, ibu balita N). Dia katanya terakhir video call dengan suaminya, Pak Fauzi hari Sabtu 10 Agustus 2019," ujar Anik.
Sebagaimana diketahui, Fauzi diperkirakan meninggal pada hari Minggu malam atau Senin (11 Agustus 2019). Sebab, tetangga terakhir melihat Fauzi pada Minggu pagi saat Salat Idul Adha di rumahnya yang ada di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember.
Meninggalnya Fauzi cukup tragis. Sang anak yang baru berusia 14 bulan, saat ditemukan menangis keras sembari memeluk jenazah ayahnya. Diduga, balita N menahan lapar dan haus selama tiga hari. Saat ditemukan, rumah dalam kondisi terkunci dari dalam.
Saat berkomunikasi terakhir kalinya, Fauzi mengabarkan kepada istrinya bahwa kondisi sedang sehat. Sang istri kini masih bekerja sebagai TKW di Taiwan sejak lima bulan lalu. Sulastri baru bisa pulang ke Indonesia tiga bulan lagi karena masih terikat kontrak kerja.
"Iya, Mbak Sulastri menangis terus karena dua musibah ini," tutur Anik. Sulastri menelepon Fauzi pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah itu, Sulastri sebenarnya sudah mencoba menelepon Fauzi pada hari Minggu (11/8) siang. Namun telepon Sulastri tidak diangkat oleh Fauzi. Barulah kabar duka mengejutkan itu tiba pada Rabu (14/8)) malam. Polsek Rambipuji menghubungi Sulastri dan mengabarkan bahwa suaminya sudah tidak bernyawa lagi.
"Langsung menangis. Dia masih akan berusaha untuk bisa pulang, semoga bisa," tutur Anik.
Begitu ditemukan, balita N langsung diperiksa ke Puskesmas. Sempat dehidrasi, kondisi balita N dengan cepat pulih. Pipinya sempat dibersihkan karena tertempel kulit daging jenazah ayahnya. Saat ditemukan, balita N memang sedang memeluk jenazah sang ayah.
Saat ini, balita N sudah diasuh oleh kakak kandung ibunya di Tegaldlimo, Banyuwangi. Adapun jenazah Fauzi sudah dimakamkan di pemakaman umum Dinas Sosial Jember di kawasan Patrang. Penyebab pasti kematian Fauzi tidak dapat ditemukan karena keluarga menolak untuk diotopsi dan menginginkan jenazah langsung dikubur. Meski demikian, dari pemeriksaan luar, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah Fauzi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaSimak kisah cinta putri kolonel TNI dengan perwira berpangkat Lettu. Ternyata berawal dari dikenalkan sang ayah.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaRupanya alih-alih hanya video call karena gagal mudik, Nambunan memilih membawa orang tuanya ke perantauan.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnya