Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arkeolog teliti situs pemakaman kuno jejak penyebaran Islam di Ambon

Arkeolog teliti situs pemakaman kuno jejak penyebaran Islam di Ambon Ilustrasi kuburan. ©oddycentral.co.uk

Merdeka.com - Tim Arkeolog dari Balai Arkeologi Ambon mengidentifikasi situs kompleks pemakaman kuno di Kampung Tua, yang merupakan pemukiman komunitas Islam pertama di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, untuk menelusuri jejak penyebaran Islam.

"Survei di sana merupakan paling intensif dalam penelitian sebelumnya. Ini karena temuan arkeologis yang ditemukan paling padat dan beragam dibanding dengan kawasan lainnya di wilayah Maluku Utara," terang Arkeolog, Wuri Handoko di Ambon, Rabu (29/6).

Wuri menjelaskan penelitian ini lanjutan survei dilakukan di Halmahera Utara pada 2015, timnya melakukan penelitian lanjutan dan ekskavasi pada Maret 2016 untuk mencari jejak-jejak penyebaran Islam masih tersisa di situs tersebut.

Dari hasil penelitian itu, peneliti berupaya mengidentifikasi makam melalui tipologi dan bentuknya, juga tipe dan ragam motif hias nisan di atasnya.

Sedikitnya ada empat tipe nisan diharapkan dapat membantu identifikasi, yakni nisan gada berbentuk silindrik tersebar di beberapa titik kluster temuan makam, baik di kluster situs Gamsungi maupun di Liomanggunung atau nisan pipih paling banyak ditemukan di situs kampung tua Kao.

Selain itu juga ada nisan menhir yang sederhana dan terbuat dari sejenis batuan lokal yang oleh masyarakat disebut batu tuanane dan nisan segi lima.

Berbeda dengan tiga tipe nisan lainnya, nisan segi lima berbentuk seperti bentuk phallus dan memiliki lima sisi, tipe nisan dengan kuantitas minim memberikan pengertian kekhususan atau spesial pada orang yang dimakamkan.

"Nisan segi lima merupakan salah satu tipe nisan yang cukup menarik, tidak diperoleh informasi tutur menyangkut makam ini, rujukan penting untuk mengidentifikasi makam ini, misalnya mencari sumber-sumber informasi di wilayah lain kemungkinan bisa memberikan penjelasan soal tipe nisan seperti yang ditemukan di situs ini" tutur Wuri.

Ahli kepurbakalaan Islam itu mengatakan dari pengamatan terhadap morfologi bentuk makam, terdapat beberapa tipe yakni persegi yang umum ditemui pada makam-makam kuno Islam. Tapi ada pula yang sangat spesifik dan berbeda, seperti berbentuk bulat atau bundar dan berbentuk perahu.

Makam berbentuk persegi ada yang tersusun dari balok-balok batu, yang rapi membentuk persegi tapi ada pula yang tampaknya berasal dari batu utuh dipangkas. Sehingga sekilas tampak seperti bak mandi.

Hal itu disebutnya menunjukkan proses pengerjaan yang rumit, teliti, sistematis dan membutuhkan kemahiran pembuatnya.

Berbeda dengan tipe persegi, tipe makam berbentuk bulat atau bundar disusun dari batu-batu tanpa pemangkasan yang disusun rapi membentuk seperti lingkaran.

Konon pada makam bulat seperti itu jenazah dimakamkan dalam posisi berdiri.

Sedangkan makam berbentuk seperti badan perahu atau yang oleh masyarakat sebut sebagai makam besar adalah makam milik kepala Suku Alluk, tokoh adat pertama kali menerima Islam ajaran Syekh Al Manyur datang dari Bagdad, Irak.

Menurut cerita rakyat setempat, sebelum kedatangan penyiar Islam dari Bagdad tersebut, enam orang penyebar Islam memakai surban dan disebut dengan Ternate Mabukku telah memperkenalkan agama itu, tapi Syekh Al Mansyur yang diterima oleh kepala suku Alluk.

"Orang Alluk yang pertama masuk Islam, itu ditandai dengan adanya kubur yang tak lazim dari segi ukuran. Terdapat makam yang berukuran jauh lebih besar dibandingkan yang lainnya di lokasi situs Kampung Tua Kao. Kubur berukuran panjang 9,56 meter dan lebar tengah 2,15 meter, berbentuk seperti bentuk perahu dan bagian kedua ujungnya mengecil atau meruncing," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.

Hasil penelitian, kata Wuri, masih perlu pengidentifikasian lebih lebih lanjut untuk mengklasifikasikan tipologi nisan yang mewakili tipologi nisan makam kuno Islam di Nusantara, kendari dari pengamatan awal tampak terdapat beberapa makam yang mewakili tipologi nisan Aceh, nisan Ternate dan Nisan pra-Islam atau tipologi lokal.

"Menyangkut tipologi nisan Aceh masih perlu dikaji tentang kemungkinan jaringan Ulama Sufi dari Aceh yang menyebarkan Islam hingga ke wilayah Halmahera Utara," pungkasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap

Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap

Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya

Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya

Pangkalan ini ditemukan di jalur perdagangan penting zaman kuno.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari

Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari

Kuburan ini ditemukan saat arkeolog melakukan penggalian di kota kuno.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun

Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun

Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Terowongan Tersembunyi di Dalam Rumah Kosong Berusia 800 Tahun, Ternyata Fungsinya Mengejutkan

Arkeolog Temukan Terowongan Tersembunyi di Dalam Rumah Kosong Berusia 800 Tahun, Ternyata Fungsinya Mengejutkan

Rumah kosong ini berada di situs arkeologi yang sedang digali para arkeolog.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai

Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai

Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kuil Yunani Berusia 2.700 Tahun, Altarnya Dipenuhi Perhiasan Emas dan Permata

Arkeolog Temukan Kuil Yunani Berusia 2.700 Tahun, Altarnya Dipenuhi Perhiasan Emas dan Permata

Kuil ini ditemukan di dekat kuil kuno Yunani terkenal lainnya, Kuil Amarysia Artemis.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak

Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak

Arkeolog juga mengungkap sejak kapan kuda diternakkan manusia.

Baca Selengkapnya