Merdeka.com - Anak kandung tega aniaya ayahnya sendiri hingga tewas pada Jumat (2/6), Polisi saat ini tengah mengamankan terduga pelaku yang diketahui mengidap kelainan jiwa itu.

Diterangkan Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widianto, korban Akhyar (58), tewas saat dilarikan warga ke Puskesmas Pamulang. Setelah sebelumnya sempat mendapatkan penganiayaan dari anak kandungnya sendiri Taufiq Hidayat (34) yang diketahui warga setempat mengalami gangguan kejiwaan.

"Benar diduga tewas dianiaya oleh anaknya sendiri," terang Fadli Jumat (2/6), sore saat ditemui di Mapolsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Menurut data yang diterima Fadli, Akhyar pertama kali ditemukan terluka oleh tetangganya yang sama-sama mengontrak di Jl. Kubis IV, Kelurahan Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

"Anggota mendapat laporan pukul 12.30 WIB dan langsung mengarah ke TKP," terang dia.

Berdasarkan keterangan warga di lokasi, lanjut Fadli, Akhyar pertama kali ditemukan pengurus kontrakan bernama Susilawati, tetangga Akhyar pada pukul 09.00 WIB.

"Karena air terus keluar dari kontrakan Akhyar, tetangganya itu kemudian, melapor ke pengurus kontrakan ingin mematikan air, dan setelah pintu kontrakan terbuka ternyata terlihat, Akhyar sudah dalam kondisi sekarat," bilangnya.

Pada saat ditemukan itu, kemudian warga berusaha membawa korban ke Puskesmas Pamulang, namun sebelum dirawat, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Pada saat itu, anaknya Taufiq Hidayat sedang berada di kamar mandi kontrakannya," bilang dia.

Selanjutnya, Polisi memanggil tim identifikasi, dan melakukan visum atas korban meninggal. Polisi saat ini juga tengah memintai keterangan dari sejumlah saksi.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widianto, menduga pelaku penganiayaan dilakukan anaknya sendiri, lantaran stres. Namun pihaknya, belum bisa memastikan apakah benar anak itu mengidap kelainan jiwa atau tidak.

"Nanti kita tunggu keterangan tim dokter yang memeriksa," kata dia.

Namun, jika terbukti anaknya itu yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian, Polisi menjerat pelaku dengan pasal 44 KUHP.

"Tapi jika benar gangguan jiwa, tinggal menunggu keputusan Hakim di Pengadilan, apakah nanti akan dihukum atau dilakukan rehabilitasi," kata dia.