10 Hari Hilang di Hutan Bondowoso, Nenek 88 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
Merdeka.com - Setelah 10 hari hilang di hutan, nenek Bunadi Maryami akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal pada Rabu (18/9) pagi. Nenek berusia 88 tahun itu ditemukan cukup jauh dari lokasi awal dia terlihat.
"Benar, ada laporan penemuan jenazah. Memang kalau dari ciri-ciri pakaian yang melekat dan ciri-ciri fisik jenazah, mengarah pada korban nenek Aryami yang sedang kita cari," ujar Rudi Prahara, Komandan Search Rescue Unit (Dan SRU) Basarnas Pos Jember saat dikonfirmasi Merdeka.com.
Saat ini, jenazah Aryami sedang dalam proses evakuasi dari lokasi penemuan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Koesnadi (RSUD) Koesnadi. Dari informasi yang dihimpun, jenazah langsung dimandikan dan dimakamkan karena keluarga menolak untuk diautopsi.
Penemuan jenazah Nenek Aryami terjadi selang 3 hari setelah operasi pencarian secara resmi dihentikan. Nenek Aryami dilaporkan hilang pada Senin (09/09) lalu, saat terpisah dari rekannya ketika mencari tanaman liar sebagai bahan makanan. Saat itu Nenek Aryami terakhir terlihat di areal hutan di Bukit Tongguk, Desa Trotosari, Kecamatan Tlogosari.
Setelah dicari selama seminggu hasilnya tetap nihil. Karena itu, operasi pencarian secara resmi dihentikan pada Senin (16/09) petang kemarin. "Sesuai SOP yang berlaku di kami, operasi pencarian secara resmi dihentikan jika selama 7 hari tidak ada tanda-tanda akan ditemukan," papar Rudi.
Namun operasi pencarian secara swadaya oleh warga masih dilakukan. Hingga akhirnya jenazah dengan ciri-ciri yang mengarah pada nenek Aryami ditemukan hari ini.
"Jenazah ditemukan sekitar 2 kilometer dari titik awal Nenek Aryami dilaporkan menghilang. Yakni di Bukit Suluk, sebelah utara dari Bukit Tongguk. Kira-kira masuk Desa Pecalongan," jelas Rudi.
Titik penemuan tersebut merupakan batas terjauh dari area penyisiran selama masa 7 hari pencarian. Selama seminggu tersebut, tim gabungan yang melibatkan berbagai unsur dan menyisir tiga area, yakni sejauh 2 kilometer ke arah Utara, Timur dan Barat dari titik terakhir korban terlihat.
Tim pencari tidak menyangka, Nenek Aryami bisa mencapai titik tersebut. "Secara logika, rasanya tidak mungkin nenek berusia 88 tahun bisa berjalan sampai sejauh itu. Jika dilihat dari medan yang penuh pepohonan, banyak yang sulit dijelaskan," papar Rudi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPolwan di Bondowoso Temukan Bayi Perempuan saat Atur Lalu Lintas
Seorang polwan di Bondowoso menemukan bayi yang diduga dibuang tak jauh dari lokasi dia mengatur lalu lintas, Rabu (10/1) pagi.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaTersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca Selengkapnya