Pembelian lahan di Cengkareng, Ahok duga ada gratifikasi Rp 9,6 M
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada kaitannya antara gratifikasi yang diterima Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Aji dengan pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat. Ahok mengatakan kedua peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2015.
Sebelumnya, Ika sempat mengembalikan gratifikasi yang diterima sebesar Rp 9,6 miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hadiah tersebut diterima bersamaan dengan pembelian lahan untuk membangun rumah susun yang menghabiskan Rp 648 miliar.
"Ini kami sudah lapor KPK, ini ada hubungannya dengan gratifikasi dengan yang dilaporkan dulu. Yang Rp 10 miliar lebih dilaporkan dikasih dinas perumahan yang kita suruh dibalikin. Itu kayaknya ada hubungan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6).
Sebelumnya, dua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan gratifikasi yang diterimanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nilai yang dilaporkan dua SKPD tersebut mencapai Rp 10 miliar.
Kedua SKPD tersebut yakni Dinas Perumahan dan Gedung Pemda yang melaporkan gratifikasi sekitar Rp 9,6 miliar, serta Dinas Bina Marga sebesar Rp 300 juta. "Ada dua dinas yang melaporkan gratifikasi ke KPK, nilainya hampir Rp 10 miliar," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/1).
Dikatakan Basuki, yang menerima gratifikasi adalah beberapa kepala bidang, kemudian dilaporkan kepada atasannya masing-masing. Selanjutnya Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Ika Lestari Aji, serta Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada melaporkan kepada Basuki.
Dia menyebutkan, gratifikasi tersebut didapat dari honor membeli lahan untuk pengadaan rumah susun (rusun). Semula Basuki menduga gratifikasi yang diterima hanya senilai jutaan rupiah. Namun ternyata gratifikasi yang diterima mencapai miliaran rupiah.
"Saya pikir Rp 1 juta, atau Rp 10 juta, ternyata miliaran. Saya bilang, satu rupiah saja harus lapor ke KPK ini. apalagi banyak," kata Basuki.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaDipanggil KPK, Dua Hakim Agung Minta Penjadwalan Ulang
Penyidik KPK memanggil dua hakim agung untuk diperiksa terkait kasus dugaan gratifikasi dan pencucian uang Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaSosok 3 Hakim yang Adili Kasus Syahrul Yasin Limpo
Limpo diduga melakukan pemerasan terhadap pegawai Kementan dan melakukan gratifikasi senilai Rp44,5 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok Kucurkan Dana Rp 62,2 Miliar untuk THR 7.086 PNS
Besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca SelengkapnyaKPK Terima 5.079 Aduan Dugaan Korupsi Sepanjang 2023
Nawawi menyebut, dari 5.079 laporan yang diterima, ada sebanyak 690 laporan yang tidak dapat ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaTernyata Segini Gaji Ahok Sebulan Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nominalnya Tak Main-main
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca Selengkapnya