Tiga tahun lagi, kapal perang AS berjaga di perbatasan RI
Merdeka.com - Empat unit kapal perang Amerika Serikat dengan kemampuan tempur dan manuver tingkat tinggi rencananya beroperasi di daerah pesisir Asia Tenggara, tepatnya di Singapura. Penempatan armada itu dilakukan paling lambat 2018.
Penempatan kapal tempur pesisir (LCS) tersebut untuk merespon China yang agresif menebar kekuatan tempur di Laut China Selatan dan semenanjung Korea. Hal ini disampaikan perwakilan militer AS yang berada di atas kapal USS Fort Worth.
"Kita akan segera melihat empat armada LCS beroperasi di singapura karena kami menyebarkan seluruh kapal," kata Laksamana Charles Williams yang mengepalai program LCS seperti dilansir the Strait Times, Rabu (18/2).
Kontingen pertama kapal tempur AS ini tiba pada Mei 2017. Tugas mereka adalah mengamankan wilayah pesisir Singapura. Artinya, ruang operasi kapal-kapal Negeri Paman Sam itu akan sangat dekat dengan wilayah Indonesia.
"Setiap kapal akan bertugas dalam periode 16 bulan," kata Williams.
Kerja sama dengan Singapura ini sudah masuk dalam rencana strategis pemerintah Amerika Serikat. Angkatan laut AS berencana membangun 52 kapal tempur jenis LCS dengan total biaya USD 37 milliar.
Tetapi di dalam negeri, program perakitan kapal ini masih menjadi kontroversi karena masalah biaya, inflasi, serta perubahan desain dan konstruksi. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengumumkan bahwa negaranya akan menggeser mayoritas armada lautnya ke Asia Pasifik pada 2020.
Wilayah ini dianggap strategis, menginat banyak negara mitra Amerika mengalami sengketa batas maritim dengan China. Untuk klaim wilayah Laut China Selatan saja, China sejauh ini ribut dengan Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Di luar konflik dengan ASEAN, Negeri Tirai Bambu juga saling mengklaim dengan Taiwan dan Jepang untuk kawasan kaya gas di Senkaku.
Laporan oleh: Vick Almaro Ramadhan
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaWN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal Pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu Kebakaran, Asap Mengepul dari Bagian Mesin
Kapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaFOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaUsai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaKapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung
Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaWN Taiwan Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan Tak Bernyawa
Warga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca Selengkapnya