Taliban Selidiki Klaim AS Atas Kematian Pemimpin Al Qaidah Ayman al-Zawahiri
Merdeka.com - Taliban sedang menyelidiki kalim Amerika Serikat (AS) atas kematian pemimpin Al Qaidah Ayman al-Zawahiri yang tewas akibat serangan drone di Kabul, kata seorang pejabat Taliban. Kabar ini menyiratkan para petinggi Taliban tidak mengetahui kehadiran Zawahiri di sana.
Dikutip dari Reuters, Kamis (4/8), AS membunuh Zawahiri menggunakan misil yang ditembakan dari pesawat drone ketika ia berdiri di balkon tempat persembunyiannya di Kabul Sabtu lalu.
"Pemerintah dan para pemimpin tidak mengetahui apa yang sudah diklaim, maupun jejak apa pun di sana," kata Suhail Shaheen, perwakilan Taliban yang ditunjuk untuk PBB, yang berbasis di Doha, kepada wartawan dalam sebuah pesan.
"Investigasi sedang berlangsung sekarang untuk mengetahui kebenaran dugaan tersebut," katanya, dengan menambahkan hasil investigasi akan dibagikan kepada publik.
Para pemimpin Taliban sebagian besar bungkam mengenai serangan drone AS itu dan belum mengkonfirmasi kehadiran atau kematian Zawahiri di Kabul.
Para pemimpin tinggi Taliban telah mengadakan diskusi panjang tentang bagaimana menanggapi serangan pesawat drone AS, sebut tiga sumber Taliban.
Zawahiri, seorang dokter Mesir, terlibat erat dalam serangan 11 September 2001 di AS dan merupakan salah satu orang yang paling dicari di dunia.
Kematiannya di Kabul menimbulkan pertanyaan mengenai apakah ia menerima perlindungan dari Taliban, yang telah meyakinkan AS sebagai bagian dari perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS, bahwa mereka tidak akan menempatkan kelompok-kelompok militan lainnya.
Shaheen mengatakan Emirat Islam Afghanistan berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani di Ibu Kota Doha, Qatar.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Taliban sudah "sangat melanggar" perjanjian dengan menampung dan melindungi Zawahiri.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Ngaku Relawan di Gresik Diintimidasi Aparat, Bakal Lapor Jokowi
Anies disebutnya kesulitan mendaratkan helikopter yang ditumpanginya, karena mendapat penolakan mendarat diberbagai tempat.
Baca SelengkapnyaCeritakan Kecanggihan Drone Hingga Lumpuhkan Komandan Quds, Jokowi Minta TNI-Polri Melek Teknologi
Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Helikopter Anies Kesulitan Mendarat di Tuban, Pinjam Lapangan Polisi Tapi Tak Diizinkan
Cak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Detik-Detik Cak Imin Slepet 'Drone BIN' Bikin Anies, Ojol & Buruh Ngakak
Bermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Helikopter Hilang di Halmahera, Pilot Sempat Lapor dengar Ledakan
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Di Hadapan Pimpinan TNI-Polri, Jokowi Ingatkan Hati-Hati dengan Drone Perang yang Makin Canggih
Jokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bawaslu Kabar Helikopter Anies Dilarang Mendarat di Tuban: Tak Ada Laporan akan Landing
Bawaslu mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Kapolres, tidak ada surat pemberitahuan dari Anies maupun panitia setempat untuk melakukan pendaratan.
Baca Selengkapnya