Merdeka.com - Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjadi inspektur Upacara di Blok Rokan, tepatnya di kompleks perkantoran PT Chevron Pacific Indonesia, Pekanbaru, Riau dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 pada sabtu (17/8). Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia.

Pada peringatan kemerdekaan hari ini, Arcandra mengatakan hal yang bisa dilakukan khususnya sektor ESDM dalam meneruskan perjuangan dan cita-cita pahlawan adalah mengamalkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Kementerian ESDM memfokuskan untuk mewujudkan keadilan sosial di bidang energi, melalui pengutamaan perluasan akses terhadap energi dan menjaga harga energi yang terjangkau," ujar Arcandra seperti ditulis Antara di Jakarta, Sabtu (17/8).

Di samping itu, mewujudkan keadilan sosial dilakukan dengan menyalurkan sebagian besar anggaran Kementerian ESDM untuk belanja infrastruktur rakyat seperti Jaringan Gas Kota (Jargas), Konverter Kit LPG untuk Nelayan, Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, dan Sumur Bor untuk Daerah Sulit Air.

Selain itu, Arcandra mengungkapkan dalam pengelolaan energi nasional, Kementerian ESDM bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta telah melaksanakan tugas dengan baik, seperti di bidang minyak dan gas bumi (migas).

"BBM 1 Harga, saat ini 165 titik telah beroperasi di seluruh wilayah NKRI dan target hingga akhir 2019 sejumlah 170 titik, Konverter kit untuk nelayan dan petani yang telah terealisasi 25.000 unit pada 2018 dan ditargetkan penambahan 13.305 unit pada 2019. Jaringan Gas Kota, hingga tahun 2018 telah tersambung 463.440 Sambungan Rumah (SR) dan ditingkatkan menjadi 541.656 SR di akhir tahun 2019," paparnya.

Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis dalam menjaga produksi minyak dan gas bumi serta peningkatan peran nasional dalam pengelolaan migas antara lain dengan alih kelola migas seperti Blok Mahakam (Blok gas terbesar) dan Blok Rokan (Blok minyak terbesar) ke PT Pertamina.

Kemudian juga pengembangan proyek migas strategis, yaitu Jangkrik dan Jambaran Tiung Biru. serta keputusan pengembangan Blok Masela.

Sementara di sektor Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, rasio elektrifikasi hingga semester I 2019 telah mencapai 98,81 persen dan akan terus ditingkatkan menjadi 99 persen hingga akhir tahun 2019.

"Pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi untuk rumah tidak berlistrik serta Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan rasio elektrifikasi pada daerah yang belum dilayani PLN," tandasnya.

Reporter Magang: Evie Haena Rofiah