Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lembaga Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) akan mulai beroperasi di Juli 2022. Lembaga yang dibentuk pada 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) atau pertemuan Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan negara anggota G20 ini tinggal menunggu persetujuan dari Bank Dunia.
Diperkirakan Bank Dunia akan mengadakan pertemuan pada akhir bulan ini membahas proposal yang diajukan. Menteri Sri Mulyani optimistis proposal yang diajukan bakal disetujui para direksi Bank Dunia.
"Sudah diserahkan dokumen pembentukan FIF (ke Bank Dunia). Saya percaya para direktur Bank Dunia akan mengadakan pertemuan pada 30 Juni. Pada saat itu jika disetujui jajaran direksi, maka FIF akan mulai beroperasi," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers di Yogyakarta, Selasa (21/6) malam.
Para Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan negara G20 sepakat dana FIF ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat. Mereka juga umumnya sepakat tentang perlunya peningkatan koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan agar lebih siap menghadapi pandemi di masa depan.
"Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan memberikan arahan agar dilakukan pembahasan lebih lanjut tentang pengaturan koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan," kata dia.
FIF merupakan lembaga penghimpun dana darurat penanganan pandemi. Sebagai modal awal, FIF telah mengantongi dana sebesar USD 1,13 miliar atau setara Rp 1.676,5 triliun. Dana tersebut disumbangkan para negara pendiri FIF yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, Indonesia, Singapura, Jerman dan Yayasan Wellcome Trust.
Tiap negara pendiri FIF mendonasikan dana yang berbeda-beda. Amerika Serikat dan Uni Eropa masing-masing menyumbangkan USD 450 juta atau setara Rp 6,67 triliun
Sementara itu, Indonesia menyumbang dana sebesar USD 50 juta atau setara Rp 741,82 miliar. Singapura mendonasikan USD 10 juta atau setara Rp 148,36 miliar
Kemudian Jerman mendonasikan 50 juta Euro, setara Rp 781,47 miliar. Sedangkan Yayasan Wellcome Trust sebesar 10 juta Poundsterling atau setara 182,15 miliar.
Tak hanya negara-negara tersebut, negara-negara anggota G20 lainnya juga akan berpartisipasi dalam pendanaan awal FIF. Hanya saja saat ini masih ada yang dalam tahap proses persiapan hingga penyelesaian berbagai aspek di negara asalnya.
"Beberapa menteri lain menyatakan mereka berkomitmen dalam hal kontribusi mereka (untuk FIF). Namun mereka akan membutuhkan beberapa proses," kata Menteri Sri Mulyani.
Pembentukan FIF bertujuan untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi secara global. Terbentuknya FIF menandai kemajuan penting dari sinergi yang lebih kuat antara sektor keuangan dan kesehatan, untuk mencegah, mempersiapkan, dan menangani pandemi di masa depan.
Dibentuknya FIF sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, untuk memprioritaskan agenda bidang kesehatan global. Dalam konteks ini, Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk memberikan hasil nyata, bukan sekedar mendukung tetapi juga berkontribusi pada proposal pendirian FIF.
[bim]
Baca juga:
Indonesia Gelontorkan Rp 741,82 M Bentuk FIF, Mitigasi Pandemi di Masa Depan
Potret Banjir di Bangladesh dan India yang Tewaskan Puluhan Orang
Banjir Rob Landa Medan sejak Sabtu, BMKG: Air Pasang hingga Akhir Pekan
Mengenal Apa Itu Abrasi, Dampak dan Penanggulangannya
Advertisement
Hati-Hati, Risiko Korupsi Meningkat di Masa Krisis
Sekitar 7 Jam yang laluSederet Tantangan untuk Capai Target 30 Juta UMKM Go Digital
Sekitar 7 Jam yang laluMenko Airlangga Ingatkan Dunia Usaha soal Ancaman Siber dan Korupsi
Sekitar 8 Jam yang laluJawab Tantangan Masa Depan, Reformasi Tenaga Kerja Sektor Keuangan Perlu Dilakukan
Sekitar 8 Jam yang laluAda 15,1 Juta Investor Kripto per Juni 2022, Lebih Tinggi dari Investor Pasar Saham
Sekitar 8 Jam yang laluKomitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Sukses Temukan Cadangan Migas
Sekitar 9 Jam yang laluResmikan Rumah BUMN Klungkung, Pertamina Angkat Produk Lokal dan Perekonomian Daerah
Sekitar 9 Jam yang laluPertamina Berdayakan Masyarakat Angkat Budaya Lokal DIY Lewat Batik
Sekitar 9 Jam yang laluBusiness Matching DPSP Danau Toba, Pertamina Dorong Produk Dalam Negeri di Perhotelan
Sekitar 9 Jam yang laluTiga Kategori Pelanggan Saat Belanja Online Jelang Akhir Tahun 2022
Sekitar 10 Jam yang laluKinerja Agen BRILink Makin Moncer, Raup Fee Based Income Rp.702,7 Miliar
Sekitar 10 Jam yang laluHarga Pangan Naik, Pedagang: Konsumen Bukan Tak Membeli, tapi Turunkan Konsumsinya
Sekitar 10 Jam yang laluTurunkan Harga Tiket Pesawat, Menhub Kirim Surat ke Pemda agar Beri Subsidi
Sekitar 10 Jam yang laluSandiaga Uno: Pajak Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Sektor Parekraf
Sekitar 10 Jam yang laluAksi Solidaritas 4.000 Lilin Mengenang 40 Hari Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluKursi Kosong Menteri dan Petinggi Polri saat Upacara HUT ke-77 RI di Istana
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Misteri Transaksi 200 Juta di Rekening Brigadir J Tiga Hari Setelah Dibunuh
Sekitar 14 Jam yang laluViral Begal Rampas Ponsel Warga di Warung Kopi Ciracas, Polisi Buru Pelaku
Sekitar 17 Jam yang laluMurka Jokowi Lambatnya Kasus Irjen Sambo vs Brigadir J di Meja Penyidik
Sekitar 2 Menit yang laluMKD DPR Minta Penjelasan Mahfud dan IPW Terkait Penyataan soal Kasus Ferdy Sambo
Sekitar 7 Jam yang laluMahfud Nilai Harus Ada Penambahan Tersangka Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluLaporkan Balik Ferdy Sambo dan Istri, Kubu Brigadir J Siapkan Lima Surat Kuasa
Sekitar 10 Jam yang laluMurka Jokowi Lambatnya Kasus Irjen Sambo vs Brigadir J di Meja Penyidik
Sekitar 2 Menit yang laluMKD DPR Minta Penjelasan Mahfud dan IPW Terkait Penyataan soal Kasus Ferdy Sambo
Sekitar 7 Jam yang laluAksi Solidaritas 4.000 Lilin Mengenang 40 Hari Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluMahfud Nilai Harus Ada Penambahan Tersangka Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluMurka Jokowi Lambatnya Kasus Irjen Sambo vs Brigadir J di Meja Penyidik
Sekitar 2 Menit yang laluTimsus Polri Sudah Periksa Istri Ferdy Sambo, Hasil Diumumkan Besok
Sekitar 12 Jam yang laluRespons Polisi Digugat Eks Pengacara Bharada E Rp 15 Triliun
Sekitar 13 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 3 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Achmad Jufriyanto Optimistis, Persib Siap Tempur Hadapi PSS
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami