Tunggu kebijakan The Fed, IHSG mulai terseok-seok
Merdeka.com - Arah kebijakan The Fed, yang masih sulit ditebak membuat Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan turun sebesar 0,37 persen ke level 5,124.58 poin. Hampir 135 emiten mengalami penurunan dan 61 emiten mengalami kenaikan.
Imbas dari sentimen negatif dari pasar Amerika Serikat, hampir seluruh sektor mengalami penurunan. Penurunan terbesar dialami sektor perdagangan dan sektor keuangan yang masing-masing terkoreksi 0,73 persen dan 0,69 persen.
Saham perkebunan, aneka industri dan manufaktur pada awal pembukaan perdagangan masih bertahan di zona hijau. Bursa utama Asia mengalami koreksi yang cukup tajam, seperti Hang Seng, Straits Times yang terseok ke zona merah. Sedangkan bursa Jepang, Nikkei 225 bertahan ke zona hijau.
Sejak tiga hari perdagangan kemarin tercatat investor asing telah membukukan penjualan hingga Rp 2 triliun lebih. Kejadian ini mengindikasikan investor asing sepertinya mulai menarik dananya di pasar saham.
"IHSG masih cenderung bergerak negatif dengan minimnya sentimen positif dan dibayangi ketidakpastian The Fed," ujar Equity Analyst Ascend, Agus Susanto, Jakarta, Senin (15/9).
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya