Transisi Energi, RI Punya Peluang Tarik Investasi LNG

Rabu, 23 November 2022 11:36 Reporter : Siti Ayu Rachma
Transisi Energi, RI Punya Peluang Tarik Investasi LNG PGN Bangun Terminal LNG. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, industri Minyak dan gas (migas) global berada dalam masa yang sangat dinamis dan penuh tantangan. Situasi geopolitik dan ekonomi global saat ini menyebabkan gangguan pasokan energi dan pangan yang menyebabkan kenaikan harga.

"Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan ancaman inflasi dan krisis ekonomi dan energi. Dengan demikian ketahanan energi merupakan isu penting untuk dibahas," ujar Dwi dalam acara 3RD International Convention on Indonesian Upstream oil and gas 2022, Bali, Rabu (23/11).

Setelah protokol Kyoto, Perjanjian Paris dan G20, banyak negara termasuk Indonesia berkomitmen penuh untuk mengurangi emisi karbon, karena tren yang mempengaruhi industri migas adalah isu transisi energi. Pihaknya melihat bahwa beberapa perusahaan minyak besar sudah memasukkan pengurangan karbon dan investasi energi terbarukan dalam strategi portofolio mereka.

Oleh karena itu diperlukan dua kondisi untuk memasukkan pengurangan karbon, yakni pertama investasi migas perlu ditingkatkan karena perlu memasukan program pengurangan karbon seperti CCUS. Di sisi lain, persaingan untuk mendapatkan investasi di bidang migas semakin meningkat.

"Di era transisi energi, LNG akan memainkan peran penting karena kebutuhan pasokan gas alam yang mendesak di Eropa dan pertumbuhan populasi dan ekonomi di negara-negara Asia seperti India dan Indonesia. Sebagai negara yang memiliki pengalaman luas sebagai produsen LNG, Indonesia memiliki peluang yang sangat baik untuk menarik investasi," terang dia.

Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi ekonomi tercepat, Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 dunia pada tahun 2030.

"Untuk mendukung pertumbuhan ekonominya, Indonesia membutuhkan lebih banyak energi. Energi terbarukan akan memainkan peran penting di masa depan. Namun, kami masih perlu memaksimalkan nilai sumber daya minyak dan khususnya gas. Kami memastikan keamanan dan keterjangkauan energi di kawasan ini sambil memenuhi ambisi emisi nol bersih kami," tutur Dwi. [azz]

Baca juga:
Migas Tak akan Ditinggalkan Meski Ada Transisi Energi
Terungkap, Ini Kunci Gairahkan Iklim Investasi Migas di Masa Transisi Energi
Proyek IDD Bisa Jalan Lagi Tahun Depan, Sudah ada Pengganti Chevron?
Inpex dan Shell Diminta Tak Sandera Proyek Blok Masela
Usai Ditinggal Shell, Petronas Minat Garap Proyek Blok Masela
RI Butuh USD160 Miliar Capai Target Lifting Minyak 1 Juta Barel per Hari

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini