Tips Sukses Berkarir Sesuai Usia
Merdeka.com - Perencanaan karier akan berbeda-beda tergantung usia. Prioritas bagi pekerja di usia 20 tahun pun pasti berbeda dengan yang berusia 40 atau 50 tahun.
Jack Ma pernah memberi nasihat karier bahwa pekerja umur 20-an tahun harus mencari bos yang mumpuni, lalu umur 30-an masih ada kesempatan untuk mencoba hal baru, hingga umur 50-an harus melatih generasi baru.
Senada dengan nasihat Jack Ma, para ahli karier dan kepemimpinan juga memberikan tips karier bagi tiap dekade kehidupan kita. Mulai dari usia eksplorasi hingga pensiun. Dilansir dari The Seattle Times, berikut tips karier berdasarkan tiap dekade di dunia bekerja.
Usia 20-an
1. Eksplorasi adalah kunci karena saat ini tanggung jawab keuangan dan keluarga masih belum terlalu substansial.
2. Tuai pengalaman di bidang yang dipilih. Minta jenis tugas yang berbeda dan minta bekerja dengan orang-orang yang berbeda. Dengan cara itu, kamu bisa menguji tipe posisi apa yang kamu inginkan.
3. Temukan mentor, belajar cara mengenali bos yang baik.
4. Temukan grup networking untuk mempelajari sektormu atau kepemimpinan pada umumnya.
Usia 30-an
1. Pelajari cara mengubah ritme kerja agar bisa meraih keseimbangan dalam kerja dan kehidupan.
2. Jangan takut mencari pekerjaan baru untuk peluang yang lebih baik atau lebih banyak gaji.
3. Pikirkan tujuan jangka panjang, ketahui apakah untuk meraihnya kamu butuh memperkuat pendidikan atau harus mengubah karier atau bos.
4. Berdayakan grup networking kamu secara personal dan LinkedIn. Minta anggota terpercaya untuk memberikan info terkini pada peluang kerja di organisasi mereka.
Usia 40-an dan awal 50-an
1. Evaluasi jenis pelatihan kepemimpinan atau pendidikan (seperti gelar master) yang kamu butuhkan untuk menunjang karier.
2. Tak apa untuk merasa sedih perihal karier yang kamu pilih tidak kejar.
3. Terkadang mengambil posisi lain yang gajinya sama di tempat kerja (disebut lateral move) bisa jadi adalah tantangan atau perubahan yang kamu butuhkan.
4. Jika kamu butuh mengganti kerja, pikirkan kemampuan apa yang kamu miliki agar kamu bisa jelaskan ke seorang job coach, itu agar kamu tahu bagaimana skill kamu bisa cocok ditempatkan pada sektor lain.
Penghujung 50-an dan 60-an
1. Pikirkan rencana keluar dari kariermu. Apakah kamu ingin terus berkarier dan pensiun sesuai jadwal, atau apakah kami ingin mencoba kerja sambilan sebelum pensiun sepenuhnya?
2. Evaluasi apakah menjadi mentor untuk orang lain akan menambah kepuasan pada karier.
3. Pikirkan apa yang ingin kamu capai sebelum pensiun, seperti proyek tertentu atau ingin menjadi sukarelawan di tempat kerja.
4. Evaluasi kondisi finansial untuk mengetahui apakah dapat pensiun pada level yang nyaman.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips Nyaman Menyusui Bagi Ibu yang Bekerja, Cegah Masalah pada Ibu dan Bayi
Bagi ibu pekerja, menyusui anak tetap bisa dilakukan dengan aman melalui berbagai cara.
Baca Selengkapnya6 Tips Mengatasi Sifat Boros, Atur Pengeluaran dengan Bijak
Kehidupan modern sering kali memicu perilaku boros yang mengakibatkan dampak finansial yang merugikan.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba! Cara Cari Kerja Lintas Jurusan Sekolah hingga Kuliah
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tips Berpuasa Bagi Ibu Menyusui, Dijamin ASI Tetap Lancar
Meski ibu menyusui boleh berpuasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan gizi bayinya tetap terpenuhi.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang 2 Bagikan Tips Cegah Lelah Berkendara Saat Arus Balik Mudik
Dari data kecelakaan saat arus mudik, temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik.
Baca Selengkapnya6 Cara Membangkitkan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang, Efektif
Rasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.
Baca SelengkapnyaTips Penting buat Orang yang Sering Mabuk Udara
Mabuk udara merupakan situasi yang cukup menyulitkan, namun hal iti bisa diatasi dengan sejumlah langkah kecil.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Pemred Merdeka.com Beri Tips Jitu Menulis Siaran Pers Depan Humas Kemenkumham
Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Biro Hukerma Kemenkumham) menggelar acara berjudul What's Up.
Baca Selengkapnya