Tips Atur Uang Agar Tetap Stabil di Tengah Ancaman Resesi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, inflasi di negara-negara maju yang sebelumnya selalu single digit atau mendekati 0 persen dalam 40 tahun terakhir, sekarang melonjak mencapai double digit. Bahkan inflasi di Turki mencapai 80,2 persen dan di Argentina mencapai 78,5 persen.
Dia menjelaskan, Inflasi yang sangat tinggi ini telah mendorong respons kebijakan moneter terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya, dengan sangat agresif menaikkan suku bunga yang menyebabkan gejolak di sektor keuangan dan arus modal keluar (capital outflow) dari negara-negara emerging hingga mencapai USD9,9 miliar atau setara Rp 148,1 triliun ytd sampai dengan 22 September 2022. Hal ini menyebabkan tekanan pada nilai tukar di berbagai negara emerging.
Dengan demikian, kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi berpotensi akan mempengaruhi kinerja ekonomi global pada tahun 2023, yaitu potensi mengalami koreksi ke bawah.
Dikutip dari akun tiktok @titikmulai, yang membagikan tipsnya kepada anda bagaimana menghadapi resesi dan apa yang harus dilakukan. Pertama yakni perbanyak dana darurat, tunda belanja barang-barang tersier apalagi kalau kalian nyicil.
Kedua kurangi pengeluaran yang gak urgent. "Selanjutnya ketiga, update cv/resume biar kita selalu siap kalau amit-amit terjadi PHK tiba-tiba," ujar akun tiktok @titikmulai, dikutip Minggu (2/10).
Keempat jika anda memiliki utang yang suku bunganya tinggi di bank sebisa mungkin coba untuk dilunasi lebih awal. Sementara yang terakhir anda bisa tetap investasi jangka panjang.
"Tenang jangan panik karena ketika market lagi lesu justru saat itulah kalian bisa dapat margin yang lebih besar ketika nanti ekonomi pulih lagi," tambahnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca Selengkapnya