The Fed Tahan Suku Bunga Dekati Nol Persen di Tengah Ketidakpastian Pilpres AS
Merdeka.com - Federal Reserve (The Fed) AS atau bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di level terendah mendekati nol persen di tengah ketidakpastian tentang hasil akhir pemilihan presiden (pilpres) AS.
"Aktivitas ekonomi dan pekerjaan terus pulih, tetapi tetap jauh di bawah level mereka pada awal tahun," ungkap Federal Reserve dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dalam dua hari.
The Fed menambahkan jalur ekonomi AS akan bergantung secara signifikan pada perjalanan virus corona.
"Krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan terus membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat, dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata Federal Reserve.
Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 0-0,25 persen, berjanji untuk menggunakan berbagai alat guna mendukung ekonomi AS.
Federal Reserve mengharapkan bisa mempertahankan kisaran target ini sampai kondisi pasar tenaga kerja mencapai level yang konsisten dengan penilaiannya tentang lapangan kerja maksimum dan inflasi telah meningkat hingga 2,0 persen dan berada di jalur yang cukup melebihi 2,0 persen untuk beberapa waktu.
Bank sentral AS itu memangkas suku bunga hingga mendekati nol pada dua pertemuan tak terjadwal pada Maret dan mulai membeli sejumlah besar surat utang AS dan sekuritas yang didukung hipotek untuk memperbaiki pasar keuangan.
Federal Reserve juga meluncurkan program pinjaman baru untuk menyediakan hingga USD 2,3 triliun guna mendukung ekonomi dalam menanggapi wabah Virus Corona.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca Selengkapnya