Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terungkap, Ini Dibahas Menko Luhut saat Bertemu Menteri Perdagangan Jepang

Terungkap, Ini Dibahas Menko Luhut saat Bertemu Menteri Perdagangan Jepang Luhut Panjaitan. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi di Kantor Kemenko Marves hari ini, Selasa (11/1). Pertemuan pejabat kedua negara sahabat itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.

"Indonesia dalam tujuh tahun ini banyak yang berubah, pembangunan hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur," ujar Menko Luhut dalam pernyataannya, Selasa (11/1).

Selain itu, Menko Luhut juga menjelaskan tentang pembangunan industri hilir sebagai arah investasi di Indonesia saat ini. Salah satunya di industri nikel dalam negeri. "Saat ini industri hilir untuk nikel lebih berfokus untuk pengembangan strainless steel yang merupakan komponen pembuatan baterai Lithium," contohnya.

Mengenai hal ini, Menko Luhut meyakinkan bahwa Indonesia memiliki stok bijih nikel yang sangat besar dengan total kapasitas produksi hulu hingga 12 juta ton/tahun. "Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah," imbuh Menko Luhut.

Jelaskan soal Penanganan Pandemi di Indonesia

Selain menggenjot investasi, Luhut juga menjelaskan tentang perkembangan kondisi terkini dalam penanganan pandemi Covid-19. Luhut menyebutkan, bahwa 96 persen varian Covid-19 terbaru itu masuk ke Indonesia dari para Pelaku Perjalanan Luar Neger (PPLN).

"Kasus aktif kami telah menurun hingga 99,2 persen dari puncaknya tanggal 15 Juli tahun lalu. Tapi kami sekarang super hati-hati dengan Omicron," tutur Menko Luhut.

Selain itu, Menko Luhut juga menawarkan investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan yang hingga kini mampu menghasilkan listrik sebanyak 11 ribu megawatt. Menko Luhut pun mengusulkan agar kedua negara membuat skema diskusi teknis yang bertemu secara reguler agar dapat membahas secara intensif mengenai poin-poin kerja sama kedua negara.

"Desember tahun lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan ground breaking green industrial park seluas 30 hektar," bebernya.

Tanggapan Jepang

Dalam kesempatan yang sama, Menteri  Koichi mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang membuat keputusan soal kapal pengangkut batubara telah diumumkan kemarin (10/1). Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan keran ekspor batubara mulai dibuka secara bertahap pada Rabu, 12 Januari 2022. 

"Saya berterima kasih sudah dijelaskan secara detil tentang rencana pemerintah Indonesia soal  release batu bara," katanya. 

Usai menyampaikan apresiasinya, Menteri Koichi menyambut baik usulan Menko Luhut agar ada dialog yang bersifat regular bagi kedua negara.  “Ada beberapa skema diskusi antara pemerintah dan swasta. Nanti kami juga akan diskusikan lebih lanjut lagi. Apapun (skemanya) kami terbuka,” tekannya. 

Kemudian, menteri perdagangan Jepang itu menjelaskan mengenai perkembangan investasi perusahaan Jepang untuk industri amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat. Saat ini proyek tersebut sudah sampai pada tahap FS (Studi Kelayakan).

Selain soal industri Amonia, Menteri Koichi juga sempat mengungkapkan keinginan negaranya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan baterai untuk pembangkit tenaga surya. Dan, terakhir, dia berharap kedua negara dapat bekerja sama lebih erat pada masa mendatang. 

Hadir mendampingi dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi, Dirjen METI Jepang Matsuo Takehiko, dan Dubes Jepang Kanasugi Kenji.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.

Baca Selengkapnya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia

Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya