Terbongkar, Ini Alasan Bos AP II Alihkan 49 Persen Saham Bandara Kualanamu ke India
Merdeka.com - Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utama hendak berbenah untuk melakukan pengembangan kapasitas. Guna melancarkan misi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) turut membuka pemilikan saham 49 persen kepada GMR Airports Consortium asal India dengan masa kontrak 25 tahun.
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya membutuhkan pendanaan yang besar untuk mengembangkan bandara agar menjadi hub di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Oleh karenanya, AP II ikut mengundang konsorsium besar aviasi besar asal India tersebut.
"Pendanaan itu salah satu hal. Hal yang lain adalah expansion traffic, expertise sharing, dan equity partnership," kata Awaluddin di Medan, Kamis (30/12/2021).
Kemitraan Angkasa Pura II bersama GMR Consortium terbentuk melalui perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II sebesar 51 persen.
Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan strategis selama 25 tahun senilai USD 6 miliar melalui skema build operate transfer (BOT), di mana pada akhir kerja sama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.
Proses Pengembangan
Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris menyampaikan, proses pengembangan itu akan berlangsung selama 25 tahun hingga 2045. Total biaya yang dianggarkan sebesar Rp56 triliun.
"Untuk tahap awal kita akan gunakan Rp3 triliun," ujar Haris.
Untuk proyek jangka panjang, target penumpang yang akan datang ke Bandara Kualanamu setelah terbentuk hub transit internasional hingga 2045 sebanyak 54 juta penumpang. Sedangkan untuk kapasitasnya, pada 2024 Bandara Kualanamu bisa menampung sampai 65 juta penumpang.
Pada tahap awal di 2028, jumlah penumpang yang akan masuk ke Bandara Kualanamu ditargetkan sebanyak 17 juta. Itu sudah melebihi kapasitas saat ini yang berkisar 8-9 juta penumpang.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaSelama ini bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi pada saat persiapan penerbangan TransNusa 8B 5110
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Garuda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaAPJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaPada awal tahun 2024 lalu pihaknya sudah melayangkan surat resmi kepada Menteri Perhubungan untuk menambah penerbangan internasional.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca Selengkapnya