Temui Raja Malaysia, Jokowi Mau Pertamina Petronas Garap Proyek di Negara Lain
Merdeka.com - Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri’ayatauddin Al Mustafa Billah Shah salah satunya membahas kolaborasi antara Pertamina dan Petronas. Kedua negara ingin dua perusahaan itu menggarap proyek-proyek yang ada di luar negeri.
"Mereka sudah punya kolaborasi untuk mengerjakan bersama. Tentunya saran kita adalah antara Petronas dan Pertamina duduk bertemu untuk bicara mengenai proyek-proyek yang dapat dilakukan kedua BUMN," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (27/8).
Menurut dia, kerjasama antara Pertamina dan Petronas di sektor jual beli selama ini sudah terjalin cukup baik. Komitmen perdagangan pada Semester II tahun ini mencapai USD 133 Juta.
"Sementara, jual beli akan dilanjutkan untuk tahun 2020 dengan nilai lebih banyak," jelas Menteri Retno.
Kendati begitu, baik Indonesia dan Malaysia ingin kerjasama antara Pertamina dan Petronas tak hanya dalam lingkup jual beli. Kedepannya, kedua negara ingin memiliki kerjasama yang sifatnya lebih strategis.
"Yang strategis itu yang kita bahas adalah bagaimana keduanya berkolaborasi untuk menggarap proyek-proyek pihak ketiga," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa proyek pihak ketiga adalah proyek-proyek di negara lain. Menteri Retno mengaku akan menyampaikan ke Menteri BUMN Rini Soemarno dan Pertamina untuk menindaklanjuti hal tersebut.
"Sebuah ide besar, bagus sekali untuk menggarap proyek di luar (negeri)," katanya.
Menteri Retno enggan mengungkapkan negara mana yang akan dibidik Pertamina dan Petronas untuk menggarap proyek tersebut. Dia menyebut bahwa hal itu merupakan kewenangan kedua perusahaan untuk menyampaikan ke publik.
"Karena, menurut saya itu kewenangan Pertamina dan Petronas. Ada hitung-hitungan yang perlu waktu," pungkas Menteri Retno.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi 29 perusahaan Singapura akan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaSri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaMemperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca Selengkapnya