Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Aktivitas Belanja Online Melonjak Jadi 28,9 Persen Saat Ada Corona

Survei: Aktivitas Belanja Online Melonjak Jadi 28,9 Persen Saat Ada Corona belanja online. shutterstock

Merdeka.com - MarkPlus Inc melakukan penelitian mengenai aktivitas belanja online masyarakat selama masa pandemi corona. Dalam penelitian tersebut, tercatat aktivitas belanja online mengalami peningkatan dari 4,7 persen menjadi 28,9 persen setelah adanya covid-19.

"Ekspektasi customer memasuki new normal, survei yang telah kami lakukan kepada 128 responden dengan mayoritas laki-laki 25-34 tahun dengan pengeluaran bulanan Rp 1-4,9 juta perbulannya dan mayoritas Jabodetabek," kata Associate Client Success Team MarkPlus, Inc. Chrestella Carissa dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable sektor Ritel, Selasa (9/6).

Chrestella menjelaskan, perubahan perilaku pembelian, selama masa pandemi frekuensi pembelian seperti kebutuhan pokok, makanan segar, dan makanan kemasan mengalami penurunan, yang tadinya dibeli hampir setiap minggu menjadi bulanan.

"Namun ada indikasi bahwa customer tersebut berbelanja dalam jumlah banyak sekaligus. Kemudian mengenai aktivitas belanja online mengalami peningkatan dari 4,7 persen menjadi 28,9 persen setelah adanya covid-19," ujarnya.

Sementara terkait aktivitas belanja online dan offline, di mana menurut customer belanja offline memiliki sisi positif, seperti mereka bisa memastikan kualitas produk secara langsung. Namun, mereka juga merasa cemas terhadap penyebaran covid-19, jika harus berbelanja secara offline.

Sementara berbelanja online memberikan kemudahan seperti lebih efisien dan hemat waktu, namun terdapat batasan mereka tidak bisa memastikan kualitas produknya dan mereka kehilangan pengalaman ketika berbelanja online.

"Kemudian terkait standar new normal selama 2 bulan kita telah melakukan karantina, sebenarnya customer sudah tidak sabar melakukan belanja secara offline kembali, namun untuk membuat mereka aman dan nyaman ketika belanja offline, perusahaan diharapkan bisa menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan hand sanitizer di toko," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal yang dapat dipelajari sebagai pelaku industri ritel, yakni pertama kita harus membangun kepercayaan kepada customer untuk mereka, yang berjualan secara online dengan cara menjaga ekspektasi dari kualitas produk yang nanti akan dijual kepada customer.

"Kedua perusahaan bisa mempersiapkan sebuah platform agar customer bisa membuat janji untuk mengambil produk, sehingga mereka tidak perlu mengantre terlalu lama, dan juga yang terakhir mengimplementasikan protokol kesehatan di era new normal merupakan suatu keharusan untuk membuat customer menjadi lebih nyaman dalam berbelanja offline," tandasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Survei: 58 Persen Perusahaan Indonesia Manfaatkan Teknologi Manajemen Rantai Pasok, Apa Untungnya?
Survei: 58 Persen Perusahaan Indonesia Manfaatkan Teknologi Manajemen Rantai Pasok, Apa Untungnya?

Tren digitalisasi manajemen rantai pasok akan terus bertumbuh karena transformasi digital telah menjadi bagian dari perencanaan strategi jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Penjual Online Wajib Catat, Ini Produk yang Laris di Pasaran
Penjual Online Wajib Catat, Ini Produk yang Laris di Pasaran

Dalam era bisnis yang sangat kompetitif, pelaku bisnis tentu harus memiliki strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Peningkatan 17 Persen Trafik Internet Indosat sepanjang Lebaran
Ada Peningkatan 17 Persen Trafik Internet Indosat sepanjang Lebaran

Lonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Ini Bisnis yang sedang Digandrungi Masyarakat di Sumsel
Ini Bisnis yang sedang Digandrungi Masyarakat di Sumsel

Angka pengangguran di Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Lima Rahasia Sukses Pengusaha Bangun Bisnis Hingga Akhirnya Hidup Kaya Raya
Lima Rahasia Sukses Pengusaha Bangun Bisnis Hingga Akhirnya Hidup Kaya Raya

Aktivitas produktif membuat pengusaha selalu tetap jadi terdepan secara kesiapan dan meningkatkan potensi sukses.

Baca Selengkapnya
Hasil Riset Terbaru: Pembeli Lebih Percaya Affiliate Marketing daripada Artis atau Influencer
Hasil Riset Terbaru: Pembeli Lebih Percaya Affiliate Marketing daripada Artis atau Influencer

Ninja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.

Baca Selengkapnya