Sumatera Barat dilanda kelangkaan Solar sejak Kamis
Merdeka.com - Sumatera Barat tengah dilanda kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat meminta PT Pertamina segera mengatasi kelangkaan sejak Kamis (22/3) ini karena berdampak pada perekonomian masyarakat.
"Kami meminta Pertamina segera menurunkan stok BBM jenis Solar bersubsidi kepada masyarakat, dan jangan ditahan-tahan sehingga terjadi kelangkaan seperti ini," kata anggota DPRD Sumbar, Afrizal, dikutip dari Antara, kemarin.
Politisi Golkar itu mengatakan salah satu penyebab terjadinya kelangkaan BBM karena maraknya pembelian di SPBU memakai jerigen. Imbasnya ketersediaan menjadi berkurang.
Selain itu, Pertamina juga diminta melakukan pengawasan ketat kepada operator nakal yang menjual bahan bakar bersubsidi seperti Solar dan Premium melalui jerigen. "Kalau tidak ada pengawasan tentu hal ini akan terus berlangsung, Pertamina harus tegas dengan kasus ini," kata dia.
Sementara, Ketua Komisi II bidang ekonomi DPRD Sumatera Barat Yuliarman mengatakan yang paling dirugikan dalam kelangkaan BBM ini adalah masyarakat miskin seperti nelayan yang membutuhkan Solar untuk mencari penghidupan di laut.
"Kami meminta ada koordinasi antara pemerintah provinsi dengan Pertamina agar persoalan ini tidak lagi terjadi," kata dia.
Menurut dia apabila pemerintah daerah dilibatkan dalam pengawasan bahan bakar, tentu dapat dibentuk sebuah perda tentang pengawasan distribusi bahan bakar bersubsidi di daerah ini.
"Kami melihat memang ada celah bagi perusahaan atau angkutan transportasi milik perusahaan besar menggunakan bahan bakar bersubsidi, karena perusahaan cenderung meminimalkan biaya angkutan dengan memilih bahan bakar bersubsidi," kata dia.
Sebelumnya kalangan nelayan di Muaro Kota Padang, Sumatera Barat mengeluh tidak bisa melaut karena pasokan bahan bakar minyak jenis bio solar tersendat sejak beberapa hari terakhir.
"Kini kapal-kapal nelayan yang membutuhkan bahan bakar terpaksa merapat di Muaro Padang memunggu bahan bakar tersedia, karena sejak empat hari terakhir tidak datang," kata Ketua Kelompok Nelayan Kapal Ikan (KNKI) Muaro Padang, Anjang.
Menurut dia kebutuhan setiap kapal itu sebanyak 800 liter untuk melaut selama dua pekan, sedangkan dalam anggota yang ada di dalam kelompok KNKI ada 12 kapal.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada Pertamina, Dinas Perikanan Kota Padang dan DKP Provinsi, namun belum jelas tindaklanjutnya," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Penampakan SPBU Terapung Pertamina di Perairan Jakarta yang Kembali Sediakan BBM Subsidi untuk Kapal-Kapal Nelayan
Pengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSolar Tumpah di Tikungan Pengkol Semarang Picu Kecelakaan, 2 Pemotor Tewas
Dua pengendara sepeda motor tewas setelah terjatuh akibat BBM solar yang tumpah di Jalan Mr Wuryanto atau tikungan Pengkol, Gunungpati, Semarang, Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaKelangkaan BBM Picu Antrean Kendaraan di SPBU, Pj Gubernur Sulsel Minta Penjelasan Pertamina
Antrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Air Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell
Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca SelengkapnyaJanji Prabowo: Nanti BBM Solar dari Kelapa Sawit, Bensin dari Tebu dan Singkong
Masa kampanye pemilu 2024 akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca SelengkapnyaIni Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM
Sangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaGelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya