Stafsus Sri Mulyani: Sisa Anggaran APBN 2020 Sebesar Rp234,7 Triliun
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dalam APBN 2020 sebesar Rp234,7 triliun akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah program 2021.
"Kita pakai untuk vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bisa gunakan untuk stimulus UMKM dan beberapa program rakyat 2021," kata Yustinus dalam webinar Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Jakarta, Selasa (23/2).
Dalam Perpres 72 tahun 2020, APBN 2020 diproyeksi mengalami defisit sebesar 6,34 persen atau mencapai Rp1.039,2 triliun. Sedangkan realisasinya hingga akhir 2020 mencapai Rp956,3 triliun atau mencapai 6,09 persen sehingga terdapat sisa lebih mencapai Rp234,7 triliun.
Yustinus mengatakan sisa pembiayaan anggaran itu muncul karena pemerintah melakukan berbagai efisiensi program yang lebih terukur.
"Dengan berbagai efisiensi berbagai program lebih terukur, kita bisa menghemat realisasinya 6,09 persen, penghematan sebesar Rp234 triliun," katanya.
Dalam paparannya, SILPA sebesar Rp234,7 triliun yang di dalamnya termasuk Rp66,75 triliun untuk dukungan dunia usaha melalui perbankan serta Rp50,9 triliun akan digunakan untuk penanganan kesehatan pada 2021.
Sementara itu, pada 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp688,3 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi, insentif usaha, dan program prioritas.
Jumlah alokasi itu lebih besar dibandingkan realisasi PEN pada 2020 mencapai Rp579,8 triliun atau 83,4 persen dari alokasi sebesar Rp695,2 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaNamun, untuk peraturan pemerintah (PP) terkait kenaikan gaji ASN tersebut masih dalam proses.
Baca Selengkapnya