Sri Mulyani: Kita Harus Waspada Dampak Perang Dagang AS-China
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap waspada terhadap dampak perang dagang yang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sebab, perekonomian dunia diprediksi akan turun hingga 0,5 persen pada 2019 akibat perang dagang tersebut.
"Kita juga harus terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perang dagang yang eskalasinya memang sudah disampaikan satu tahun terakhir," katanya saat ditemui di Kantor Kadin, seperti ditulis Antara.
Hal tersebut berkaitan dengan Presiden AS Donald Trump yang baru-baru ini mengumumkan tarif baru yang berlaku mulai 1 September 2019 sebesar 10 persen untuk produk impor asal China yang bernilai USD 300 miliar. Bahkan menurutnya, Indonesia sudah mulai terdampak pada kinerja ekspor.
"Jadi seluruh negara-negara itu akan mengalami adjusment karena tantangan untuk external balance mereka akan berubah terutama dari ekspor dan impor," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/7), Sri Mulyani mengatakan bahwa sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 dinyatakan terjaga dengan stabil.
Namun, ia juga menuturkan bahwa masih berlangsungnya ketegangan hubungan dagang antara AS dengan Cina akan berpotensi melebar ke negara lain yang menjadi hub dari China untuk melakukan ekspor ke AS.
"Faktor ini telah melemahkan perdagangan internasional dan mengakibatkan perlemahan prospek pertumbuhan ekonomi global," ujar Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya