Sri Mulyani: Jangan Terlena Penularan Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan masyarakat tidak terlena oleh penularan Covid-19 dan tetap melakukan disiplin protokol kesehatan, meskipun telah divaksin.
"Kita tidak boleh terlena karena Covid-19 tidak mengikuti perencanaan kita. Dia terus berkembang dan melakukan mutasi hingga muncul varian yang baru," katanya dalam webinar "Sinergi Memulihkan Negeri" di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (5/4).
Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara di belahan dunia saat ini mengalami lonjakan kasus termasuk Eropa dan India yang merupakan produsen vaksin Covid-19 terbesar.
Terlebih lagi, Sri Mulyani mengatakan Eropa kembali menerapkan lockdown baik di Italia dan Jerman, kecuali Inggris yang telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 47 persen masyarakatnya.
Selain itu, dia menyebutkan Amerika Serikat yang telah melakukan program vaksinasi mencapai 2,5 juta per hari turut menghadapi situasi meningkatnya kasus Covid-19.
"Fillipina juga menghadapi situasi meningkatnya kasus Covid-19 di rumah sakit. Saya menyampaikan ini untuk memberikan gambaran supaya kita tidak terlena," ujarnya.
Dia menegaskan Covid-19 ini merupakan suatu tantangan yang tidak memiliki timeline sehingga masyarakat dan pemerintah harus betul-betul menjaga baik dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Anggaran Disiapkan
Dia menuturkan, pemerintah telah menyiapkan sebesar Rp54 triliun dalam APBN 2021 untuk pelaksanaan program vaksinasi dari total anggaran penanganan Covid-19 tahun ini sebesar Rp172 triliun yang sudah termasuk testing, tracing, dan treatment.
"Itu suatu tugas luar biasa karena APBN sebagai instrumen fiskal. Tahun ini defisit kita di 5,7 persen dan kita berharap akan mulai pulih berbagai kegiatan sosial serta ekonomi," katanya.
Sri Mulyani berharap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dapat mulai pulih pada kuartal II dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan meskipun telah divaksinasi sehingga tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
"Ini yang diharapkan pada kuartal II sesudah kuartal I sempat melakukan pembatasan berskala mikro dengan peningkatan kasus pada Januari dan Februari," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai program bansos pemerintah baik yang diumumkan Presiden Jokowi atau beberapa menteri akan dilakukan evaluasi berkala.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBendahara Negara ini juga mengajak masyarakat pemegang hak suara untuk bijak memilih sesuai hati nuraninya.
Baca Selengkapnya