Sri Mulyani: 15 Persen Rakyat Indonesia Belum Dapat Layanan Sumber Air Minum Layak
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih serta sanitasi untuk seluruh warga negara Indonesia. Komitmen tersebut perlu dilakukan karena 15 persen rakyat Indonesia masih belum mendapatkan layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat yang memiliki akses terhadap pelayanan sumber air minum layak dan berkelanjutan memang terus meningkat persentasenya. Di mana pada 2017 mencapai 62,75 persen, menjadi 65,28 persen di 2018 dan mencapai 84,91 persen di 2019.
"Ini suatu peningkatan yang luar biasa namun tidak berarti kita puas karena berarti masih ada 15 persen rakyat kita yang belum mendapatkan layanan sumber air minum yang layak dan berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam acara penandatangan kerja sama KPBU SPAM Regional Jatiluhur I, secara virtual, Jumat (19/2).
Bendahara Negara itu memahami bahwa air bersih adalah sebuah kebutuhan dasar manusia. PBB dalam hal ini melalui resolusi Nomor 64 Tahun 2010 menyatakan secara eksplisit bahwa hak atas air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia. Sementara di dalam pasal 28h ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 juga disebutkan bahwa setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
"Jadi dalam hal ini pemerintah republik Indonesia di Indonesia terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih serta sanitasi terutama bagi seluruh warga negara yang belum bisa mendapatkan akses," jelasnya.
Menurutnya, kedua infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi sangat penting. Sebab itu, pemerintah terus berupaya dan berikhtiar untuk membangun dan memenuhinya. Karena hal tersebut tidak hanya berhubungan dengan kesejahteraan tapi juga kualitas hidup dasar dari seluruh warga negara Indonesia.
"Pak Basuki tahu betul saya dari semenjak menjadi Menteri Keuangan lagi satu tim di dalam kabinet dengan Pak Basuki saya termasuk yang terus-menerus sering menanyakan mengenai sanitasi dan air, karena ini dengan kualitas banyak kehidupan rumah," jelas dia.
Untuk itu, dirinya terus mendorong Kementerian PUPR dan seluruh pemerintah daerah agar pembangunan dan aksesibilitas dari air bersih serta sanitasi dapat menjadi prioritas. Bahkan pada situasi pandemi Covid-19 seperti ini pun makin penting, karena ini adalah bagian dari membangun ketahanan dan imunitas dari masyarakat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaMeski lezat dan penuh nutrisi, tidak semua orang bisa menikmati air kelapa. Dampak negatif bagi kesehatan adalah ancaman bagi orang-orang tertentu ini.
Baca SelengkapnyaDemi bantu penuhi kebutuhan air mineral berkualitas dan bebas BPA pada ibu hamil dan anak, IBI hadirkan Posko OPOR Bu Bidan saat mudik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi kesehatan dan kebersihan mulut penting untuk terus diperhatikan dalam kondisi apapun termasuk pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaManusia memiliki batasan waktu yang ketat untuk bertahan hidup tanpa oksigen dan air. Namun, di dunia hewan, ada yang memiliki kemampuan adaptasi luar biasa.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaWalau sehat, namun sejumlah kondisi bisa menyebabkan seseorang sebaiknya tidak minum air putih.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaKehadirannya tak boleh disepelekan, karena perahu eretan di Sungai Ciliwung sangat dibutuhkan warga dan bisa menjaga kebersihan aliran air.
Baca Selengkapnya